Bali, CNN Indonesia –
FIFA mengirimkan tim khusus untuk meninjau 22 stadion di Indonesia yang bersaing menjadi tuan rumah Piala Asia 2031.
Pengumuman tersebut disampaikan Ketua Umum PSSI Eric Thohir pada turnamen sepak bola pantai di Pantai Jena Melasti, Legian, Kecamatan Kuta, Bali, Jumat (13/12).
“Betul, FIFA baru saja mengirimkan tim dan meninjau stadion-stadion yang sedang direnovasi pemerintah dan jumlahnya ada 22 stadion. Senin nanti saya akan rapat dengan FIFA tentang hasil 22 stadion ini, apa standar FIFA? Perlu diperbarui dan sebagainya,” kata Eric.
“Bahkan kami meminta Mendagri menghadirkan stadion-stadion milik pemerintah, pusat-pusat daerah sebaiknya dikelola oleh perusahaan swasta atau klub. Hasil FIFA,” katanya. Kata Eric.
Eric menjelaskan, proses penawaran tuan rumah Piala Asia 2031 sedang berjalan. Indonesia mungkin harus bersaing dengan negara-negara Asia lainnya
“Kalau tawaran 2031 itu prosesnya, kita tidak tahu. Kemarin kita bertanding di Piala Dunia dengan Australia dan itu Arab Saudi (yang jadi tuan rumah), ya namanya bidding, itu bisnis, boleh,” jelasnya.
Ia menambahkan, usulan menjadi tuan rumah Piala Asia 2031 adalah untuk mendukung kesuksesan tim Indonesia di semua level.
Terlebih lagi, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah tim dan senior U-17, U-20, dan U-23 kami memasuki Piala Asia untuk pertama kalinya dan ini belum pernah terjadi dalam sejarah. .
Artinya, kami akan menganalisis proses penawarannya. Jadi jangan khawatir kalau kita sudah jadi tuan rumah, prosesnya masih perlu dukungan pemerintah, kita masih butuh dukungan timnas kalau sudah siap,” ujarnya. katanya.
Ketua Umum PSSI Eric Thohir membenarkan Indonesia sudah resmi mengajukan pencalonannya menjadi tuan rumah Piala Asia 2031 mendatang.
Surat penawaran secara pribadi ditandatangani oleh Eric Thohir dan Sekretaris Jenderal PSSI. Surat penawaran juga telah dikirimkan ke markas Konfederasi Sepak Bola Asia (FC) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Indonesia terakhir kali menjadi tuan rumah acara tersebut pada tahun 2007, bersama tiga negara Asia Tenggara lainnya (Vietnam, Thailand, dan Malaysia).
(kdf/Juni)