Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Persatuan Budi Arieh Setiadi menargetkan koperasi bisa berkontribusi hingga 20 persen terhadap perekonomian dalam negeri. Target itu tercapai karena saat ini kontribusi anggota terhadap perekonomian hanya 1,7 persen.
Menurut Budi, kontribusi tersebut masih kecil dan lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Prancis yang sudah 20 persen dan Swiss yang berkisar 30 persen.
“Banyak negara yang mempunyai peran koperasi yang sangat signifikan dalam perekonomian nasional. Indonesia masih tertinggal jauh,” ujarnya pada Rakornas KUD di Hotel Millenium, Rabu (18/12).
Budi menegaskan, salah satu tujuan pemisahan Kementerian Koperasi dan UMKM adalah agar keduanya dapat meningkatkan kapasitasnya di dalam negeri. Donasinya diharapkan meningkat hingga 20 persen nantinya.
“Sekarang kontribusinya hanya sekitar 1,7 persen terhadap produk dalam negeri, kecil sekali bukan?” Kementerian Koperasi ingin meningkatkannya menjadi 20 persen PDB. Kami memperkirakan 10 hingga 20 persen. Nanti (sementara) tunggu saja, semua itu harus kebijakan pemerintah,” jelasnya.
Lanjut Budi, pihaknya berupaya menjadikan pekerja sosial sebagai sebuah kepentingan baru bagi masyarakat dan pilihan bagi negara sebagai pelaku perekonomian nasional selain perusahaan swasta dan perusahaan negara.
“Ini jelas, kita perlu memperkuat pemerintahan dan meningkatkan sumber daya manusia,” kata Budi Holding Koperasi
Budi mengatakan, langkah pendukung kerja sama selanjutnya adalah Cooperative Holding. Tujuannya untuk memaksimalkan potensi dan produktivitas masing-masing unit pendukung.
Bagaimanapun, dalam kerja sama ini pemerintah terkait akan saling bekerja sama. Misalnya, asosiasi pangan akan berbicara dengan Kementerian Pertanian.
“Di beberapa negara koperasi kuat karena berasal dari sektor pertanian, 30 persen perusahaan yang beroperasi di dunia kuat dari sektor pertanian. Dan saya sampaikan Kementerian Pertanian harus bersinergi, bersinergi untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian,” jelasnya.
(ldi/Agustus)