Jakarta, CNN Indonesia —
Pada musim tersebut, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi hujan lebat di wilayah Jabodetabek pada Hari Raya Natal. Namun, ada juga potensi cuaca buruk yang perlu diwaspadai.
BMKG memperkirakan Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kota Becca Desember. BMKG memperkirakan hal itu akan terjadi di Kota Bogo dan Kota Tangsel
Sementara itu, hujan lebat di Kepulauan Seribu, Bekasi diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Bogor dan Tangerang.
Prakiraan cuaca mulai 25 Desember pukul 07.00 WIB hingga 26 Desember pukul 07.00 WIB.
Dibandingkan prakiraan cuaca mingguan pada 24-30 Desember, BMKG menyebut Indonesia masih akan terkena dampak cuaca buruk. Hujan deras mengguyur banyak wilayah Indonesia, mulai dari lebat hingga deras.
Hujan tersebut disertai dengan menguatnya Monsun Asia, disertai gelombang dingin. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti adanya gelombang Rossby dan Kevin khatulistiwa di atmosfer.
Selain itu, lemahnya sistem La Niña memperkuat kemungkinan terjadinya cuaca buruk di Indonesia.
BMKG menjelaskan, kejadian tersebut berpotensi berlanjut pada Natal 2024 hingga Tahun Baru 2025, dengan potensi hujan lebat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia.
“BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai bahaya akibat cuaca seperti banjir dan tanah longsor. Masyarakat diimbau memantau kanal resmi BMKG untuk mengetahui perkembangan cuaca terkini. Libur Natal,” tulis BMKG dalam mingguan Prospek Cuaca.
Kekuatan surgawi
BMKG menyebutkan sejumlah fenomena meteorologi akan mempengaruhi cuaca Tanah Air dalam sepekan mendatang.
Pasca Perang Dingin, siklon Asia membawa udara dingin dan kering menjadi penyebab utama meningkatnya curah hujan di Indonesia.
Lalu, suhu 99 W di Laut Cina Selatan dan 98 S di Samudera Hindia di Lampung, barat daya Indonesia, menyebabkan perubahan iklim.
Perubahan tersebut disebabkan meningkatnya curah hujan di Kalimantan dan barat daya Jawa akibat pola angin dan peningkatan curah hujan.
Faktor lain yang membuat cuaca semakin sulit adalah adanya gelombang luar angkasa Rossby dan Kevin. Fenomena ini terjadi di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan sebagian Sulawesi dan Papua sehingga meningkatkan peluang terjadinya awan.
Setelah itu, hadirnya La Niña yang lemah juga meningkatkan peluang cuaca di Indonesia.
Kombinasi kejadian tersebut akan menyebabkan hujan lebat, angin kencang, dan banjir di banyak wilayah seperti Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua, tulis BMKG. (lom/dmi)