Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan pembuatan ensiklopedia piringan hitam dan kaset musik Indonesia.
Fadli Zon tidak merinci lebih lanjut mengenai program pembuatan ensiklopedia tersebut. Meski demikian, ia berjanji akan mempersiapkan produk ini dari waktu ke waktu sebagai database musik tanah air.
“Kami juga sedang menggarap semacam ensiklopedia piringan hitam Indonesia, ensiklopedia kaset musik Indonesia, yang semuanya akan direkam, ada datanya, dan ada databasenya,” kata Fadli Zon di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta Pusat. , pada hari Selasa. (24/12).
Fadli kemudian mengatakan, program tersebut diluncurkan karena industri musik dalam negeri telah memproduksi puluhan ribu lagu karya penyanyi berbagai usia.
Ia kemudian mencoba mengarsipkan seluruh karyanya untuk diabadikan dalam satu wadah. Kemudian Menbudpar menilai arsip ini bisa menghidupkan kembali musik-musik lama.
Selain itu, dengan mengembalikan ensiklopedia atau menerbitkannya kembali dalam versi terbaru, diharapkan para musisi masa kini dapat berkontribusi.
“Ada ribuan, bahkan puluhan ribu, sehingga sewaktu-waktu lagu-lagu tokoh budaya dan musisi ini direkam dalam satu rekaman,” kata Fadli Zon.
“Mungkin jawabannya adalah lagu-lagu lama bisa dibuat ulang dan dibuat ulang. Bisa jadi sebuah karya menyikapi perjalanan musik Tanah Air,” lanjut Fadli Zon.
Fadli Zon mengungkapkan rencana pengarsipan tersebut saat mengikuti acara pembukaan gerakan Estafet Budaya. Gerakan ini siap menghormati seniman-seniman legendaris dari berbagai dekade.
Penyanyi-penyanyi legendaris era 1960-an seperti Ernie Johan, Titiek Sandhora, Muchsin Alatas, dan Titik Hamzah juga turut andil dalam awal mula gerakan ini.
Mereka bahkan terlihat membawakan lagu-lagu hits di zamannya seperti Teluk Bayur, Dunia Bawah Apocalypse, Merantau, dan Surabaya.
“Ini semacam inisiatif. Nanti kita akan adakan acara bersama para penyanyi yang masih aktif berkarya,” kata Fadli. “Kami akan membuat panggung lebih besar dengan mempertimbangkan lebih banyak penyanyi.”
(frl/akhir)