Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kesalahannya dalam serangan bom yang menewaskan Panglima Angkatan Pertahanan Nuklir, Letjen. Jenderal. Igor Kirillov, Selasa (17/12).
Pada konferensi pers tahunannya pada Kamis (19/12), Putin membuat pengakuan langka bahwa pasukan Rusia bersalah atas serangan bom tersebut.
“Pasukan keamanan khusus kita tertangkap secara tidak sengaja. Mereka melewatkan kejadian ini. Artinya kita harus meningkatkan keamanan. Kita tidak boleh membiarkan kesalahan serius terjadi lagi,” kata Putin seperti dikutip AFP.
Igor Kirillov dan asistennya tewas pada Selasa, 12.17, ketika sebuah bom yang dipasang pada skuter listrik meledak di dekat sebuah gedung apartemen di tenggara Moskow.
Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan bom tersebut.
Sebuah sumber di badan intelijen Ukraina SBU mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa dia berada di balik serangan itu.
Pada Rabu (18/12), Komite Investigasi Rusia juga mengumumkan telah menahan seorang warga Uzbekistan yang diduga sebagai pelaku bom.
Mereka mengatakan tersangka mengaku direkrut oleh pasukan khusus Ukraina dan menjanjikan $100.000 (sekitar 1,6 miliar rubel) dan paspor Eropa untuk melaksanakan rencana tersebut.
Ukraina menuduh Kirilov bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia terhadap pasukan Kiev selama invasi Rusia. Dia juga didakwa in absensia oleh Kantor Kejaksaan Ukraina atas dugaan penggunaan senjata kimia terlarang. (blq/rds)