Jakarta, CNN Indonesia —
Hashim Djojohadikusumo bersaksi, rencana yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto saat memerintah NKRI merupakan cita-cita ayah mereka yakni Sumitro Djojohadikusumo.
Adik laki-laki Prabowo itu menegaskan, apa yang dilakukan sang kakak sangat pro rakyat. Hal ini sejalan dengan latar belakang ayah mereka sebagai pemimpin Partai Sosialis Indonesia (PSI).
“Tadi CT (Presiden Tanjung) bilang dia sosialis, tapi sosialis sayap kanan. Begitu termotivasinya Pak Prabowo dan saya akui beliau begitu termotivasi sehingga mampu menjalankan pemikiran dan rencana orang tua kami. diluncurkan 50-60 tahun yang lalu, mendiang Prof. Sumitro Djojohadikusumo,” jelasnya pada konsultasi ekonomi di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Rabu (23/10).
“Program-program ini sebagian besar merupakan gagasan orang tua kami. Saya bersaksi dan dia (Prabowo) sudah berkali-kali bersaksi: “Saya bisa menjalankan program dari ayah (Sumitro Djojohadikusumo), saya bisa menjalankan cita-cita dan impian ayah.” Kita bisa menjalankannya. “Sekaranglah waktunya untuk melakukannya,” kata Hashim.
Lalu ia mencontohkan bagaimana ketimpangan terjadi di Indonesia. Hashim mengatakan kekayaan 10 orang terkaya di negeri ini lebih besar dibandingkan kekayaan penduduk Indonesia yang berjumlah 114 juta jiwa.
Diakui Hashim, Djojohadikusumo masuk dalam 50 keluarga terkaya di Indonesia. Meski demikian, dia menegaskan bahwa Prabowo peduli terhadap kesejahteraan masyarakat miskin.
“(Kebijakan Prabowo) sangat pro rakyat, tapi tidak menentang pengusaha. Katanya yang kaya tetap kaya, tidak masalah, tapi kita harus mengeluarkan orang miskin dari selokan (dan) keluar dari jurang,” dia dikatakan. dia menjelaskan. Hasyim.
“Dalam pidato pertama Prabowo di Gedung MPR, ia menyatakan ingin memberantas kelaparan. Inti dari rencana Prabowo-Gibran adalah pengentasan kemiskinan. Oleh karena itu, Budiman Sudjatmiko ditunjuk sebagai Kepala Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Artinya, badan tersebut bertugas melakukan koordinasi antar kementerian dari 48 kementerian,” imbuhnya.
Ia mengatakan, salah satu cara yang ditempuh Prabowo adalah dengan memberikan akses terhadap kesehatan dan pendidikan yang terjangkau serta membangun ketahanan pangan. Lebih lanjut, Hashim mengklaim 41% anak di Indonesia datang ke sekolah dalam keadaan lapar.
(Minggu/Agustus)