Jakarta, CNN Indonesia –
Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti menilai Kylian Mbappe menunjukkan perilaku dewasa dan sembrono saat membiarkan Jude Bellingham mengambil penalti pada duel melawan Getafe akhir pekan lalu.
Madrid mencetak gol penalti pada menit ke-30 namun Mbappé memilih membuang peluang menjadi pemenang. Jude Bellingham kemudian menjadi pembunuhnya dan berhasil mengubah keadaan menjadi 1-0.
Ancelotti tak mau ambil pusing soal itu. Bagi Ancelotti, para pemain bisa berdiskusi di lapangan untuk memutuskan siapa yang mendapat penalti. Hal serupa juga akan terjadi jika Madrid kembali mendapat penalti pada duel melawan Athletic Bilbao Rabu dini hari nanti.
“Bellingham atau Mbappé, siapa pun yang berada di posisi terbaik,” kata Ancelotti dalam konferensi pers seperti dilansir ESPN.
Ancelotti kemudian menyoroti pilihan Mbappe untuk tidak bermain di laga melawan Getafe sebagai masalah perkembangan. Meski demikian, diakui Ancelotti mungkin ada pihak yang merasa Mbappe kurang nyaman menjadi striker setelah gagal mencetak gol saat kebobolan tendangan bebas ke gawang Liverpool.
“Ini bukan sebuah argumen. Selalu ada dua sisi yang harus dicermati. Mengenai apa yang dilakukan Mbappé melawan Getafe, mungkin dia melihatnya sebagai tindakan yang membuat putus asa.”
“Tetapi Anda bisa melihatnya dari cara kami melihatnya, yaitu rasa tanggung jawab dan sikap tidak mementingkan diri sendiri,” kata Ancelotti.
Ancelotti menegaskan Mbappé adalah pemain yang unik. Namun dia selalu mengutamakan kepentingan tim.
“Dia adalah pemain yang sangat bertalenta, dia mungkin adalah talenta terhebat di dunia sepakbola dan dia mengutamakan kepentingan terbaik tim,” kata Ancelotti.
(PTR/PTR)