Surabaya, CNN Indonesia –
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan diwisuda dari Universitas Airlangga (Unair) besok (3) dengan menyandang gelar doktor atau doktor.
AHY menuturkan, “Mudah-mudahan saya bisa menghadiri wisuda S3 Universitas Airlangga” di Surabaya pada Sabtu (21/12).
AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ini mengumumkan telah menyelesaikan pekerjaannya, termasuk rapat umum untuk memeriksa tesisnya.
“Jadi saya wisuda beberapa menit yang lalu, termasuk sidang terbuka sidang tesis, dan Minggu depan saya akan wisuda bersama mahasiswa lain baik program sarjana, magister, dan doktoral,” ujarnya.
Sebelumnya diumumkan, AHY telah menyelesaikan Ujian Terbuka Doktor Sekolah Pascasarjana Institut Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin (10/07) lalu.
Dalam sidang terbuka, AHY membacakan tesisnya “Kepemimpinan Transformasional dan Regulasi Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas 2045” kepada ketua sidang, lawan, tamu kehormatan, tamu akademisi dan tamu lainnya.
AHY menuturkan, tesis ini diajukannya untuk mempersiapkan cita-cita bangsa Indonesia menuju “Indonesia Emas 2045” melalui kepemimpinan transformasional dan pengorganisasian sumber daya manusia yang berkualitas, dengan mempertimbangkan kebutuhan masa depan bangsa Indonesia.
Dalam orasi ilmiahnya, AHY menyampaikan, “Justifikasi tesis ini dimulai dari fakta, negara kita kaya akan sumber daya alam. Sumber daya manusia kita juga melimpah jumlahnya.” katanya.
AHY mengatakan Indonesia akan mendapat bonus demografi pada tahun 2039. Namun bonus demografi akan menjadi bencana tanpa adanya bonus kemahiran.
Padahal, para pemimpin kita sedang berupaya mengambil banyak kebijakan dan langkah transformatif untuk kemajuan ekonomi, kata AHY.
“Tetapi tantangan lain muncul seiring dengan kondisi demokrasi dan sistem politik kita saat ini: Apakah demokrasi kita merupakan kekuatan pendorong transformasi ekonomi? Atau, sebaliknya, apakah demokrasi yang dinamis ini justru menjadi penghambat transformasi ekonomi?”
AHY menyimpulkan beberapa poin dalam tesis dan penelitiannya; Pertama, faktor utama transformasi ekonomi adalah kepemimpinan yang efektif, kapasitas sumber daya manusia, dan tata kelola yang kuat yang mendukung inovasi dan daya saing nasional.
Visi Indonesia Emas 2045 akan terwujud karena suatu alasan. Perlu kerja keras kolektif yang khusus. Yang penting hadirnya pemimpin transformasional yang mampu menata sumber daya manusia negara, ujarnya.
Oleh karena itu, perlu adanya sinergi dan kolaborasi lintas sektor dan antar pemimpin di semua tingkatan, kata AHY. Kemitraan antara politisi dan akademisi sangatlah penting.
“Karena politisi yang jauh dari akademisi bisa saja melakukan kesalahan dalam berpolitik. Sedangkan akademisi yang jauh dari politisi juga bisa terjerumus ke dalam perangkap mimpi.”
Sementara itu, Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih yang memimpin sidang terbuka mengumumkan tesis AHY diterima dan Ketua Umum Partai Demokrat itu lulus dengan predikat cemerlang.
“Dengan memperhatikan peraturan dan kewenangan Unair College yang ada, maka ketua memutuskan diterimanya skripsi. Dengan demikian, Saudara Agus Harimurti Yudhoyono menyelesaikan studi doktoralnya pada program studi pengembangan personalia dan diumumkan lulus dengan predikat cemerlang dalam waktu 3 tahun, 1 bulan 3 hari,” kata Nasih. .
Nasih mengatakan, gelar tersebut diberikan kepada AHY setelah pihaknya melakukan pertemuan terbuka dengan para juri ujian doktor dan mengapresiasi prestasi yang diraih terutama berkat pendidikan, tekad, dan keseriusan penelitian AHY. (frd/vws)