Jakarta, CNN Indonesia —
Pimpinan Eksekutif PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri memastikan kualitas minyak Pertamax konsisten dan layak untuk dijual.
Hal itu terungkap usai terjadinya kecelakaan Pertamax yang disebut-sebut menyebabkan kerusakan mesin beberapa kendaraan di pabrik Daihatsu Cibinong.
Awalnya, Simon mengatakan timnya turun ke lokasi kejadian untuk mengecek sekolah-sekolah di kawasan Cibinong. Selain itu, timnya juga bekerja sama dengan LAPI ITB dan Lemigas untuk menguji coba model Pertamax di SPBU Cibinong.
Padahal, setelah diuji dan diperiksa oleh lembaga sertifikasi, kualitas Pertamax memenuhi standar dan layak untuk dijual, kata Simon dalam konferensi pers di Kementerian Pembangunan Umum (BUMN), Jakarta Pusat, Senin ( 12 September).
Meski demikian, perusahaan minyak pelat merah itu bertekad terus memperkuat kualitas dan pengawasan distribusi minyak. Hal ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
“Permasalahan ini masih coba diperbaiki oleh Pertamina, ya hasil tesnya sudah sesuai standar, namun kurang memuaskan kami tapi ini menjadi kontribusi kami untuk terus berupaya menghasilkan produk yang lebih baik. menjadi baik. didistribusikan ke desa-desa,” imbuhnya.
Pertama, PT Pertamina Patra Niaga menyatakan segera melakukan penyelidikan terkait video yang beredar online dengan informasi pompa oli kendaraan rusak atau pompa oli tersebut akibat penggunaan Pertamax di kawasan Cibinong.
“Investigasi terus dilakukan,” kata Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari, Senin (25 November).
Menurut Heppy, pihaknya mengirimkan tim untuk mengecek kualitas bahan bakar Pertamax di SPBU. Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga mengunjungi bengkel mobil di SPBU dan harus membersihkan isi tangki.
Meski belum diketahui penyebabnya apakah produk Pertamax atau suku cadang mobil, namun untuk memitigasi kejadian tersebut, kami telah melakukan review produk Good sejak Jumat lalu. Sampel produk juga telah dikirim ke Lemigas untuk dilakukan pengujian lebih lanjut, kata Heppy.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Pertamina Patra Niaga menemukan fakta bahwa permasalahan tersebut juga terdapat pada mobil yang diisi oli Pertamina merek lain dan mobil yang mengalami permasalahan mesin tersebut merupakan merek dan model kendaraan tertentu. .
Heppy mengaku hingga saat ini timnya masih menunggu kesimpulan penyelidikan dan penelitian terhadap kualitas bahan bakar Pertamax di lokasi tersebut.
(del/pta)