Jakarta, CNN Indonesia —
Polda Metro Jaya mengungkapkan Operasi Zebra Jaya 2024 tidak memiliki basis operasional yang permanen (stasioner). Petugas polisi bergerak dalam kegiatan penegakan hukum yang bertujuan untuk menciptakan kondisi aman di jalan.
“Operasi Zebra Jaya 2024 tidak memiliki titik operasional yang ‘tetap’,” kata Direktur Humas Polda Metro Jaya dan Komisaris Polisi Ade Ali Sham Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Operasi Zebra yang akan dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan (Dilanta) di seluruh ruas jalan Polda Metro Jaya akan mengedepankan upaya preventif dan preventif serta penegakan hukum. “Satu pihak melakukan operasi ‘stasioner’ yang agresif dan semuanya dilakukan secara ‘mobile’,” katanya seraya menambahkan bahwa Ade Ali mengatakan operasi tersebut akan fokus pada keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran operasi dilakukan untuk menjamin lalu lintas.
Ops Zebra Jaya 2024 melibatkan 2.939 pekerja yang terdiri dari 1.570 pekerja Polda Metro Jaya dan 1.369 warga Polandia.
14 Tujuan Operasional Operasi Zebra 2024:1. Ini tidak dimaksudkan untuk pemasangan perangkat berputar atau sirene. Pengendalian personel bersenjata dengan menggunakan pelat rahasia atau pelat dinas 3. Pengemudi kendaraan bermotor di bawah umur 4. Kendaraan yang melawan arus 5. Mengemudi dalam keadaan mabuk 6. Menggunakan ponsel saat mengemudi 7. Mengemudi tanpa sabuk pengaman 8. Mengebut 9. Sepeda motor dengan dua penumpang atau lebih 10. Kendaraan roda empat atau lebih tidak diperbolehkan melaju 11. Ini bukan perlengkapan standar untuk kendaraan roda empat atau lebih12. Kendaraan roda dua dan roda empat tidak dilengkapi STNK13. Pelanggaran marka atau pembatas jalan 14. Penyalahgunaan diplomasi terhadap TNKB. (Antara/Mike)