Jakarta, CNN Indonesia —
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasona H Laoli untuk memberikan kesaksian besok, Jumat (13/12).
Benar rencana pemanggilan besok, kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Jumat (13/12).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sidang terkait penyidikan kasus suap mantan calon legislatif PDI Perjuangan (PDIP) Harun Masiku.
Yasona mengaku belum menerima surat undangan pemeriksaan dimaksud.
“Saya tidak dapat undangannya, sebagai pertunjukan saya juga bingung.
Harun dikabarkan akan berangkat ke Singapura dan kembali ke Indonesia pada tahun 2020. Saat itu, Yasona menjabat sebagai Menteri Imigrasi dari dan ke Indonesia melalui Direktorat Imigrasi.
Pada Kamis, 5 Desember 2024, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeluarkan surat perintah baru terhadap Harun Masiku. Empat foto Haroon disertakan dalam surat perintah penangkapan.
Berbeda dengan surat sebelumnya pada tahun 2020 yang hanya memuat satu gambar dan tidak memuat ciri khusus calon legislatif PDI Perjuangan (PDIP).
Pria kelahiran Ujung Pandang 21 Maret 1971 ini memiliki tinggi badan 172 cm dan belum diketahui berat badannya. warna kulit yang bagus. Alamatnya Limo, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Ciri khas: berkacamata, kurus, bersuara sengau, logat Toraja/Bugis.
Siapapun yang mengenal Harun bisa menghubungi Rossa Purbo Bekti melalui email atau email: rossa.bekti@kpk.go.id atau nomor telepon 021-25578300.
Surat perintah penangkapan DPO itu dikeluarkan tak lama setelah Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait membuka kompetisi senilai Rp8 miliar bagi siapa saja yang bisa menemukan dan menangkap Harun.
Harun harus berhadapan dengan hukum karena dituduh menyuap mendiang Komisioner KPU Wahyu Setiawan untuk menggantikan Nasruddin Keemas yang berhak menjadi anggota DPR.
Konon, sudah disiapkan sekitar Rp 850 juta sebagai pembayaran agar bisa berangkat ke Senyan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut Harun dalam pengawasan namun tidak bisa ditangkap.
“Informasi yang memperdalam posisinya, pencari juga sedang mencari dengan cermat, mereka menunggu, lagi-lagi bisa dilihat, itu hanya ide yang saya sebutkan tadi. Dan di luar negeri,” kata Tessa, Jumat malam (6 /12). (ryn/tidak)