Jakarta, CNN Indonesia —
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar modal (market cap) mencapai Rp 12,264 triliun per 27 Desember 2024.
Nilai Transaksi Harian (RNTH) pasar modal Indonesia juga tercatat meningkat sebesar 19,6 persen (tahunan) menjadi Rp 12,85 triliun pada tahun 2024, dari Rp 10,75 triliun pada tahun 2023.
Rata-rata transaksi kami meningkat 20 persen menjadi Rp 12,85 triliun. ) “Kalau kita mulai November 2024, transaksinya sudah Rp 1,1 miliar,” ujarnya. Direktur Utama BEI Iman Rachman saat jumpa pers pembukaan Penutupan Perdagangan BEI di Jakarta, dilansir Antara, Senin (30/12).
Begitu pula di RNTH untuk Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) pada Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) meningkat 51,9 persen menjadi Rp 1,04 triliun pada tahun 2024.
Selain itu, total nilai transaksi non-peer (rights, Guarantees, Regulatory Guarantees (SW), SSF, Kontrak Investasi Kolektif (KIK) dan derivatifnya) tercatat sebesar Rp 4,38 triliun pada 27 Desember 2024.
Carbon Exchange, instrumen yang tergolong baru, juga menghimpun transaksi sebesar Rp 19,73 miliar per 27 Desember 2024.
Per 27 Desember 2024, investor pasar modal Indonesia tercatat sebanyak 14,8 juta investor, dan investor saham sebanyak 6,4 juta investor.
Tahun ini, pencatatan saham baru atau IPO dilakukan oleh 41 perusahaan dengan dana sebesar Rp 14,35 triliun, dengan pipeline sebanyak 41 perusahaan.
Dengan demikian, jumlah perusahaan yang tercatat di pasar modal Indonesia berjumlah 943 perusahaan.
Tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high) sebesar 7.905 pada 19 September 2024 atau dikenal dengan All Time High (ATH).
(sfr/sfr)