JAKARTA, CNN Indonesia –
Pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 100% untuk pembelian rumah mobil berpenghasilan rendah (MBR) akan berlanjut hingga 31 Desember 2024, demikian konfirmasi Menteri Keuangan (Keuangan) Shri Mulyani Indrawati.
“Memperkuat insentif finansial sektor perumahan (APBN dalam hal ini) bisa meringankan pajak pertambahan nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah atau menurunkan PPN DTP sektor perumahan yang tadinya sebesar 50% dari harga beli, sekarang sudah bisa dilakukan. Harusnya 100% oleh pemerintah. Kami menaikkan ini pada akhir tahun 2024,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers yang digelar di Bank Sentral Jakarta, Jumat (18/10).
Selain itu, Menkeu menambahkan, pemerintah juga telah mengumumkan kebijakan alokasi likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk MBR dari 166.000 menjadi 200.000 rumah.
“Saya berharap kebijakan ini terus mendorong terciptanya perumahan yang terjangkau dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” imbuhnya.
Menurut dia, pembangunan rumah mempunyai multiplier effect yang cukup untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Kelanjutan kebijakan pajak pembelian rumah gratis bagi masyarakat Peraturan Menteri Keuangan (PMF) Nomor 7 Tahun 2024 tentang Pajak Pertambahan Nilai Rumah dan Rumah Susun Lokal yang dibayar oleh Pemerintah pada tahun anggaran 2024. .
Artinya, masyarakat yang ingin membeli tanah atau rumah susun akan mendapatkan harga lebih murah karena tidak perlu membayar PPN sebesar 11%.
Pasca pandemi COVID-19, pemerintah memberikan keringanan pajak kepada sektor perumahan. Tujuannya untuk mendukung industri konstruksi yang terdampak pandemi.
Program tersebut sudah dibuka saat ini dan akan tetap berlaku hingga akhir tahun pajak 2024. Hal ini diharapkan dapat membantu pemulihan industri konstruksi.
(dell/sfr)