Jakarta, CNN Indonesia —
Desa wisata semakin menjadi pusat upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian lokal. Namun perkembangan desa wisata tidak lepas dari digitalisasi dan konektivitas internet.
Untuk itu, Badan Telekomunikasi dan Akses Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo) mengambil langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas Internet, serta melakukan pelatihan digital bagi operator pariwisata lokal. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen mendukung pertumbuhan dan pengembangan ekonomi pariwisata pedesaan melalui optimalisasi teknologi digital.
Langkah khusus ini dilakukan BAKTI Kominfo, salah satunya di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur yang memiliki potensi wisata alam dan budaya yang unik. Selain memajukan pembangunan infrastruktur, BAKTI Kominfo juga menyelenggarakan program pelatihan digital bagi para operator pariwisata di Sumba Timur.
Program ini memiliki berbagai tujuan strategis, termasuk meningkatkan optimalisasi penggunaan infrastruktur TIK BAKTI yang telah dibangun. Selain itu, program ini juga mendorong operator pariwisata untuk memahami perhotelan serta branding dan pemasaran digital.
Program yang diselenggarakan bekerja sama dengan perusahaan teknologi pariwisata Atourin ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur internet, namun juga membekali 30 penggiat pariwisata dari 15 desa wisata dengan pengetahuan dan keterampilan digital.
Tempat wisata tersebut adalah Pambotanjara, Tandulayanga, Vatuhadang, Mondu, Kaliuda, Lainjangan, Tarimbang, Praimadita, Rindi, Kadumbul, Lambanapu, Malumbi, Matavai, Prayu dan Napu.
Lanjutnya, dipilihnya provinsi Sumba Timur karena memiliki banyak potensi wisata alam, mulai dari pegunungan, pesisir pantai, sabana, air terjun, dan lain-lain. Kabupaten ini juga memiliki beragam seni dan budaya, serta banyak desa dengan rumah adat yang masih bertahan. alami dan menawan.
Pejabat IT Services Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kominfo, Ariella Cindy menjelaskan, BAKTI Kominfo rutin mengadakan program tahunan untuk meningkatkan konektivitas internet dan kapasitas sumber daya manusia di Sumba Timur.
“Kami berharap dukungan ini dapat dimanfaatkan oleh para operator pariwisata di Sumba Timur,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Sumba Timur Ida Bagus Putu Punia mengaku senang 15 desa wisata di Sumba Timur sudah memiliki Surat Keputusan (SK) yang bisa mengikuti pelatihan dalam dua hari ke depan. .
“Aksi ini akan sangat bermanfaat di setiap desa wisata untuk meningkatkan kualitas dan daya saing desa,” ujarnya.
Chief Executive Officer (CEO) Aturin, Benarivu Triadi Putra mengatakan, selain memahami informasi dari modul pelatihan, para peserta juga dibekali dengan keterampilan teknis terkait seperti fotografi dan perhotelan yang dapat langsung mereka terapkan.
“Peserta terlihat sangat antusias dan antusias selama pelatihan. Aturin juga membantu desa-desa wisata beserta produk wisata yang ada di anjungan Aturin dalam proses terapungnya,” ujarnya.
Ditegaskannya, usai pelatihan, Aturin pun memutuskan untuk membantu desa wisata peserta, dengan harapan seluruh materi dan praktik yang disampaikan selama pelatihan dapat diterapkan dengan baik di desa wisata tersebut.
Ia juga berharap digitalisasi resor wisata ini membuka kemungkinan peningkatan kunjungan wisatawan dan pendapatan di resor wisata tersebut.
“Tentunya peserta edukasi ini bisa menjadi local champion dalam pengembangan desa wisatanya melalui digitalisasi,” kata Benarivu. (vws/vws)