Jakarta, CNN Indonesia —
Banyak masyarakat yang mempertanyakan menu dalam program Pangan Bebas Gizi (MBG) yang diluncurkan Senin (6/1) lalu. Sebenarnya perhatian tidak hanya diberikan pada menu saja, namun kebersihan dan kehigienisan tempat penyiapan makanan juga tidak kalah pentingnya.
Banyak pihak yang tidak menunjukkan aspek lain dalam pelaksanaan program MBG. Menu makanan menjadi salah satu hal yang selalu menjadi sorotan.
Ahli gizi Johannes Chandravinatha mengatakan menu bergizi yang dirancang dengan baik penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Namun, makanan akan memberikan manfaat yang lebih baik hanya jika disiapkan dalam kondisi bersih dan higienis.
Menurutnya, kebersihan dan kesegaran makanan harus menjadi prioritas utama dalam program ini. Selain itu, keracunan massal juga sering terjadi di Indonesia.
“Yang paling penting adalah kebersihan dan kesegaran makanan. Jangan sampai terjadi kasus keracunan makanan massal akibat MBG,” kata Yohannes saat dihubungi fun-eastern.com, Selasa (7/1).
Jika aspek kebersihan diabaikan, maka risiko seperti keracunan massal dapat terjadi dan berbahaya bagi penerima manfaat.
Keracunan, kata Johannes, dapat disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari penanganan pangan yang tidak higienis, penggunaan bahan pangan yang kurang segar, hingga pengemasan dan distribusi yang kurang lancar.
Menurut Johannes, diperlukan beberapa langkah untuk menjamin kebersihan dan keamanan pangan dalam program MBG.1. Proses higienis
Semua makanan harus disiapkan di dapur yang memenuhi standar sanitasi. Peralatan dapur harus dibersihkan secara teratur. Pekerja pengolah makanan juga harus menggunakan peralatan higienis, seperti sarung tangan, masker, dan celemek bersih. Pilihan bahan-bahan segar
Bahan makanan yang digunakan mulai dari sayur mayur, daging hingga buah-buahan harus segar dan bebas kontaminasi. Memeriksa bahan makanan sebelum dimasak dapat mengurangi risiko makanan terkontaminasi.3. Prosedur penyimpanan dan distribusi yang aman
Makanan yang dimasak harus disimpan pada suhu yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Selama proses pendistribusian, makanan harus dikemas dengan baik dan bersih untuk menjaga kualitasnya hingga sampai ke penerima.4. Pelatihan bagi karyawan MBG
Seluruh karyawan yang terlibat dalam program MBG harus dilatih tentang pentingnya kebersihan dan cara menjaga kebersihan makanan. Dengan pelatihan yang tepat, potensi risiko keracunan makanan dapat dihilangkan.
“Jika aspek higienis dan sanitasi diutamakan, maka makanan yang diberikan tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi penerimanya, tetapi juga melindungi mereka dari risiko paparan penyakit,” ujarnya.
(tst/asr)