Jakarta, CNN Indonesia —
Dua kasus penggelapan mobil sewaan yang berujung kematian menyita perhatian publik, mulai dari insiden bank Pati pada Juni lalu hingga penembakan terbaru di resor KM 45 Tol Jakarta-Merak.
Kasus penggelapan mobil seperti ini bukan menjadi permasalahan baru bagi perusahaan rental mobil, sejumlah pelaku bisnis sudah memiliki amunisi untuk memitigasi kejadian tersebut.
Ilyas, pemilik Top Rent Car di Jakarta, mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan timnya untuk menghindari penggelapan, salah satunya adalah lokasi penyewa.
Untuk wilayah Jabodetabek, beberapa wilayah yang diminati Ilyas dan tim adalah wilayah Bekasi, mulai dari Kota Bekasi hingga wilayah Tambun di ujung timur. Kemudian dia juga menandai wilayah Jakarta Utara dan Banten.
“Untuk daerah rawan penggelapan yang biasa terjadi di negara kita adalah wilayah bekasi dari wilayah bekasi sampai tambun yaitu posisi kendaraan yang sering dilakukan proses transaksi gadai kendaraan, kemudian untuk wilayah Jakarta Utara dan Selatan. daerah Banten. termasuk juga, “Tapi dalam kasus kami lebih banyak terjadi di wilayah Bekasi,” ujarnya kepada fun-eastern.com, Selasa (7/1).
Di luar Jabodetabek, Ilyas menyoroti wilayah Madura yang menurutnya banyak mafianya. Ilyas Rental Mobil biasanya menolak penyewa dari kawasan tersebut.
Terpisah, kantor pusat operasional GSP Auto Rent Jakarta, Linda, mengatakan tidak ada area spesifik yang menjadi fokus perusahaannya. Namun, kata dia, mobil sewaan hasil curian biasanya digadaikan di daerah lain.
“Intinya dimanapun sewanya selalu dalam rangka tugas, karena sewanya ada di Jakarta, Bekasi, atau Tangerang, tapi sering digadaikan dan dibawa ke daerah lain,” ujarnya.
Tips curang yang aman
Linda mengatakan, data yang diberikan penyewa sangat penting untuk memastikan terlindungi dari penggelapan. Jika penyewa berasal dari suatu perusahaan, kita harus menanyakan rincian lengkap beserta informasi tentang penanggung jawab perusahaan tersebut.
Menurut dia, penyewa perseorangan lebih rentan terhadap penggelapan sehingga data diri yang diminta harus lengkap.
“Tips bagi perusahaan adalah menanyakan detail perusahaan secara lengkap dan penanggung jawab perusahaan yang dapat dipercaya. informasi,” jelasnya.
Linda juga menghimbau agar setiap mobil sewaan dilengkapi lebih dari satu GPS Tracker agar lokasi mobil selalu terlacak.
Selain itu, Ilyas mengatakan penting untuk memverifikasi identitas penyewa. Semakin banyak data yang diberikan, semakin aman kendaraan sewaan.
“Kami harus melakukan pengecekan identitas secara detail kepada penyewa, mencari semua dokumen yang dibutuhkan seperti KTP, KK, ID kerja/KTM, media sosial (Instagram) dan Kontak. “Semakin banyak data yang dilampirkan, maka akan semakin tinggi pula dari sisi sewanya,” tuturnya.
Media sosial menjadi komponen penting identitas bagi Ilyas. Menurutnya, orang yang aktif mempublikasikan aktivitasnya di media sosial jarang melakukan kejahatan.
Soal GPS, Ilyas menyebutnya sebagai sesuatu yang wajib dipasang di setiap rental mobil. Dia mengatakan semakin banyak pelacak GPS yang terpasang, semakin baik.
“GPS setiap kendaraan tidak boleh hanya satu, harus lebih, mungkin tiga atau empat GPS di dalam kendaraan,” imbaunya.
Saran terakhir yang bisa diterapkan adalah bergabung dengan komunitas rental mobil. Komunitas seperti ini kerap memberikan informasi dan edukasi terkait industri persewaan. (bata/peri)