CNN Makassar, Indonesia—
Keluarga Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Riyanto Anshari meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan sanksi tegas terhadap Kaops Polres Solok AKP Dadang Iskandar.
AKP Dadang Iskandar menembak mati AKP Ulil Riyanto dan menembakkan dua peluru ke korban.
Keluarga ingin pelaku dihukum setimpal, apalagi yang berprofesi sebagai polisi, kata paman korban, AKBP (purn) Joni Mangin, Jumat (22/11).
Joni menyayangkan kejadian yang menyebabkan keponakannya ditembak dan dibunuh oleh polisi negara bagian lainnya.
“Kalau punya teman (mengerjakan misi), apalagi junior yang sedang menjalankan misi, sebaiknya dukung mereka. Jadi kami prihatin dengan kejadian ini.”
Joni menegaskan, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah AKP Ulil Riyanto sehingga pihak keluarga mempersiapkan dan menunggu jenazah korban tiba di rumah duka.
“Saya kira tidak akan ada otopsi karena kematiannya sudah jelas. Kita belum tahu di mana dia dimakamkan dan saya perkirakan dia dimakamkan di TPU Panacon,” jelasnya.
Kabar meninggalnya AKP Ulil Riyanto memang mengejutkan sekaligus mengejutkan pihak keluarga. Ibu korban masih syok atas meninggalnya AKP Ulil.
“Kami sangat terkejut dan heran almarhum meninggal mengenaskan saat anak tersebut sedang menjalankan tugasnya. Di mata keluarga, anak tersebut sangat baik dan perhatian kepada keluarga,” ujarnya. (Mir/ISN)