Jakarta, CNN Indonesia —
Dunia juga dikejutkan dengan laporan peningkatan kasus human metapneumovirus (HMPV) di Tiongkok dalam beberapa pekan terakhir.
Infeksi saluran pernafasan ini sudah menyebar dan masuk ke banyak negara, termasuk Indonesia. Banyak negara yang memantau secara ketat penyebaran virus HMPV untuk mencegah penyebaran seperti Covid-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan virus HMPV ditemukan di Indonesia. Warga diimbau mengambil tindakan pencegahan.
Meski demikian, Budi menegaskan, virus HMPV sudah ada sejak lama dan bukan merupakan penyakit baru serta tidak berakibat fatal.
Bagaimana situasi terkini di Tiongkok?
Dikutip Channel NewsAsia, sejauh ini Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok (CDC) sebenarnya melaporkan peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akibat virus HMPV antara 23-29 Desember 2024.
Sejak akhir Desember, Tiongkok juga mengumumkan sedang menguji sistem pengawasan untuk melacak kasus virus HMPV. Pada saat itu, pejabat kesehatan Tiongkok menyebut penyakit ini sebagai “pneumonia yang tidak diketahui asalnya”.
Program pengawasan mencakup penetapan protokol bagi laboratorium dan lembaga pengendalian penyakit untuk mengidentifikasi dan menangani kasus-kasus tersebut.
Menurut data mingguan terbaru CDC yang dirilis pada 2 Januari, kasus HMPV meningkat 0,1 persen menjadi 6,2 persen pada minggu lalu.
Namun, Tiongkok belum merilis jumlah pasti dan total kasus HMPV yang terdeteksi sejauh ini.
Sementara itu, foto dan video yang beredar luas di media sosial Tiongkok menunjukkan lalu lintas padat dan antrean panjang di rumah sakit, klinik, dan pusat kesehatan di Negeri Layar Bambu tersebut.
Meski demikian, China menilai peningkatan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan seperti HMPV merupakan hal yang wajar mengingat Negeri Tirai Bambu tengah dilanda musim dingin yang panjang.
Tampaknya juga tidak ada kekhawatiran yang meluas mengenai wabah HMPV di negara ini.
Namun, CDC Tiongkok mengimbau masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan seperti memakai masker, memperbarui status vaksinasi, dan menjaga kesehatan.
“Di Belahan Bumi Utara, infeksi saluran pernafasan meningkat pada musim dingin,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning pada konferensi pers di Beijing pada tanggal 3 Januari, menanggapi pertanyaan tentang penyebaran penyakit pernafasan dan kemungkinan pembatasan perjalanan.
“Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, penyakit ini tampak ringan dan prevalensinya menurun,” tambahnya.
Daerah dengan kondisi HMPV semakin meningkat
Beberapa provinsi di Tiongkok utara, seperti Beijing, Tianjin, dan Hebei, mengalami peningkatan kasus HMPV yang signifikan. Wilayah-wilayah ini memiliki suhu yang lebih dingin dibandingkan wilayah selatan, sehingga virus dapat hidup lebih lama.
Menurut para ahli, peningkatan infeksi saluran pernapasan akibat HMPV tidak mengherankan mengingat musim flu sedang berlangsung di Tiongkok.
Pejabat Tiongkok mengatakan bahwa peningkatan kasus HMPV disebabkan oleh virus influenza, virus pernapasan syncytial (RSV) dan HMPV – patogen umum yang terjadi di musim dingin.
Ketika The Straits Times mengunjungi dua rumah sakit di Beijing pada tanggal 6 Januari, arus pasien tampak stabil tanpa antrian panjang dan fasilitas tidak kewalahan.
Beberapa pengunjung mengatakan bahwa konsultasi pada hari yang sama dengan dokter tanpa registrasi sebelumnya adalah “mungkin”. (Ird)