Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Prabowo Subianto menyetujui tambahan anggaran sebesar Rp 10 triliun untuk Kementerian Koperasi (Kimenkop).
Keputusan tersebut diambil pada Jumat (3/1) di Istana Kepresidenan Bogor, berdasarkan hasil rapat gabungan dengan Menteri Koordinator Budi Ari Setiadi.
Budi menjelaskan, anggaran tersebut akan masuk ke Badan Pengelola Dana Rekonstruksi (LPDB). Fungsi utama LPDB adalah mengelola dana bergulir untuk mendukung pengembangan usaha koperasi dan UMKM.
“Rp 10 triliun itu untuk Badan Pengelola Dana Rekonstruksi. Saat ini Rp 6,8 triliun. Jadi ada tenaga kerja baru. Tadi saya bilang Pak Presiden (Prabhu) tidak main-main, dia khawatir banget. Kebenaran dari koperasi Love,” kata Budi, Jumat (3/1) di Kementerian Koperasi, Jakarta, seperti dilansir DetikFinance.
Ia mengatakan akan berkoordinasi dengan Direktur Utama LPDB-Kum Supomo, agar tambahan dana bisa dialokasikan untuk mobilisasi sektor riil.
Dana tambahan juga akan dialokasikan secara berkala.
“Intinya sektor riil, nanti saya akan sampaikan kepada Dirut LPDB untuk menggerakkan sektor riil,” jelas Bodhi.
Lanjutnya, “Ini bukan kelebihan uang, tapi dana yang dikelola LPDB. Jadi kelebihan uang itu bisa kita berikan pinjaman dan mendorong kredit koperasi.”
Ia menambahkan, tambahan dana juga diberikan untuk mendukung program pangan bergizi gratis (MBG) yang diusung oleh Prabowo, khususnya yang bergerak di sektor riil.
Saat ini MBG di bawah Kementerian Koperasi telah melakukan pilot project di enam wilayah antara lain Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bandung, Sulawesi Tengah.
Dikatakannya, “MBG kita sudah melakukan pilot project di enam daerah, yaitu di Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bandung, Sulawesi Tengah. Ada enam lokasi yang sudah kita uji coba. Dan dengan uang LPDB kita bisa mendorong sektor primer.”
(del/sfr)