Jakarta, CNN Indonesia —
Kapal Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Mura Angke Kaliadem, Jakarta Utara menuju beberapa pulau berpenghuni di wilayah Kepulauan Seribu selama tiga hari terakhir karena kondisi cuaca buruk.
“Minggu ini sudah tiga hari tidak ada penyeberangan aman mulai Selasa, Rabu, dan hari ini Kamis dan semua sesuai instruksi BMKG,” kata Wakil Kepala Bidang Tata Usaha Unit Pengelola Angkutan Perairan (UPAP) DKI. Dinas Perhubungan Jakarta, Dimas Prasetjo di Jakarta, Kamis (12/12).
Ia mengatakan, berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terdapat risiko angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan di perairan tersebut, kebijakan larangan lalu lintas perahu sudah diputuskan sepenuhnya.
Dia berkata: “Kami membatalkan keberangkatan kami pada Kamis dan Jumat minggu lalu karena cuaca buruk.
Katanya: “Kapal siap diberangkatkan setiap hari di Pelabuhan Muara Angke.”
Pihaknya telah membuka layanan tiket jika cuaca memungkinkan untuk melewatkan layanan ke Kepulauan Seribu.
“Kami mendapat informasi cuaca buruk. Makanya take-off kami batalkan dan penumpang yang membeli tiket lewat aplikasi sudah refund,” ujarnya.
Dalam cuaca normal, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyediakan 11 kapal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan wisatawan di kawasan Kepulauan Seribu yang dapat diakses dari Pelabuhan Mura Angke, Jakarta Utara.
“Sebanyak 11 kapal Dinas Perhubungan DKI Jakarta melayani kebutuhan transportasi wilayah Kepulauan Seribu, dengan total empat kapal berlayar setiap harinya,” kata Anton R. UPAP). Jakarta.
Ia mengatakan, 11 kapal siap melayani angkutan ke sembilan pulau berpenghuni di wilayah Kepulauan Seribu.
Kesembilan pulau berpenghuni tersebut dapat dicapai dengan kapal Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Pulau Tidung, Pulau Pyong, Pulau Pari, Pulau Lankang, Pulau Untung Jawa, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Pangang dan Pulau Sabira.
Sedangkan jalur yang ditempuh untuk layanan ini adalah jalur Muara Angke, jalur 1 Pulau Untung Jawa, Pulau Lankang, Pulau Pyong, dan Pulau Tidung.
Jalur kedua yakni jalur Muara Anke, Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Pangang, dan Pulau Pramuka.
Lalu jalur ketiga adalah jalur Muara Anke, Pulau Pari, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa. Jalur keempat adalah Jalur Mura Angke, Pulau Kelapa, dan Pulau Sabira.
Penyelamatan korban kapal karam
Sementara itu, Kamis pagi, tim gabungan menyelamatkan korban luka dari kapal KM Bintang Muara 4 yang tenggelam saat dalam perjalanan menuju Pulau Tidung di Kabupaten Kepulauan Seribu dari Pulau Harapan.
“Kapal tenggelam di perairan sebelah timur Pulau Karang Beras dan informasi adanya kapal karam tersebut kami terima pada pukul 09.20 WIB,” kata Gatot Suleiman, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Pulau Seribu.
Dia mengatakan, kecelakaan itu terjadi saat KM Bintang Muara 4 hendak berangkat dari Pulau Harapan menuju Pulau Tidung.
Kemudian pada pukul 09.00 WIB terpantau terjadi kebocoran pada lambung kapal sisi kiri di kawasan Pulau Karang Beras.
Karena kebocoran, mesin terendam air dan mesin dimatikan. Awak kapal kemudian mulai membuang sauh dengan berasumsi kapal telah tersapu arus.
Kemudian pada pukul 09.15 WIB awak kapal meminta bantuan kepada nelayan yang lewat dan juga meminta bantuan evakuasi kepada pihak berwenang.
Tim gabungan dari Gulkarmat, Kepolisian, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Basarnas dan BPBD bergegas ke lokasi untuk membantu dan mengeluarkan korban dari air.
Gulkarmat memberangkatkan kapal penyelamat RB 01 dari kantor pos Pulau Karja untuk mengevakuasi nakhoda dan awak kapal, ujarnya.
Alhamdulillah nakhoda dan enam awak kapal berhasil dikeluarkan dari kapal, lanjut Gatot.
(bayi/anak)