Jakarta, CNN Indonesia —
Politisi oposisi pemerintah Kamboja sekaligus mantan anggota parlemen Kim Limya ditembak mati di Bangkok, Thailand, pada Rabu (08/01).
Polisi Thailand dan Kamboja berhasil menangkap seorang pria yang dicurigai melakukan penembakan.
Kepala Polisi Metro Bangkok Sayam Boonsom mengatakan penyerang mencoba melarikan diri dengan kembali melintasi perbatasan kedua negara, namun tertangkap.
“Polisi Kamboja berhasil menangkapnya,” kata Sayam, menurut Reuters.
Pelakunya adalah seorang sopir taksi berusia 41 tahun yang mengendarai sepeda motor.
Polisi Thailand akan meminta pihak berwenang Kamboja untuk segera mengekstradisi mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan politisi Kamboja tersebut.
Kim ditembak oleh penyerang dengan tiga luka tembak hanya beberapa jam setelah dia tiba di Thailand dari Kamboja.
Korban menaiki bus dari Kamboja menuju Bangkok pada siang hari bersama istri dan saudara laki-lakinya.
Kim tercatat sebagai anggota Partai Penyelamatan Nasional Kamboja yang merupakan salah satu partai oposisi terhadap pemerintah di negara tersebut. Pemerintah kemudian membubarkan partai tersebut karena dituduh melakukan makar.
Partai oposisi kemudian membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai penipuan yang dilakukan oleh rezim berkuasa di Kamboja.
Sementara itu, pihak berwenang Thailand berjanji akan melakukan penyelidikan atas motif pembunuhan tersebut.
Juru bicara pemerintah Kamboja Pen Bon mengatakan kasus pembunuhan itu adalah urusan pihak berwenang Thailand. Ia juga menolak tuduhan bahwa pemerintah Kamboja berada di balik pembunuhan tokoh oposisi di negara tersebut. (baca/baca)