Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka dua ruas Tol Trans Sumatera di Sumatera Utara (Sumut) dan Jambi pada Rabu (16/10). Pusat peresmian adalah Kisaran Tolhek, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Kedua ruas tol tersebut adalah Betung-Tempino Seksi 3 Bayung Lencir-Tempino di Provinsi Jambi dan Indrapura-Kisaran Seksi 2 Limapuluh-Kisaran di Provinsi Sumatera Utara.
Jokowi mengatakan, kedua ruas tol tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur Trans Sumatera.
Hal ini penting untuk meningkatkan mobilitas ekonomi lokal dan daya saing.
“Kita berharap adanya kecepatan dalam mobilitas orang, kecepatan dalam mobilitas barang, kecepatan dalam penyampaian distribusi logistik, sehingga setiap daerah dapat bersaing dengan daerah negara lain, karena persaingan antar negara sangat ketat. saat ini,” kata Jokowi, Rabu (16/10) dalam video saluran YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi juga mengatakan, pembangunan jalan tol di Indonesia menggunakan berbagai sumber pendanaan, baik dari pihak swasta, badan usaha milik negara (BUMN) dan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Menurutnya, perlu adanya pembangunan dengan kombinasi berbagai sumber pembiayaan, terutama pada proyek-proyek yang internal rate of return (IRR)-nya rendah. Dengan demikian, peran APBN menjadi penting untuk mendukung pendanaan.
“Karena kalau tol masih IRRnya rendah, kecil, mau tidak mau harus dimasukkan APBN,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 sepanjang 34 kilometer (km) dibangun di Provinsi Jambi dengan anggaran Rp5,6 triliun. Pembangunan jalan tol tersebut memakan waktu dua tahun.
Sedangkan Tol Indrapura-Kisaran di Sumatera Utara sepanjang 47,75 km dibangun pada 2018 dengan nilai investasi Rp6,32 triliun.
Ruas Indrapura-Kisaran terdiri atas dua seksi, yakni Seksi 1 Indrapura-Limapuluh sepanjang 15,6 km dan Seksi 2 Limapuluh-Kisaran sepanjang 32,15 km.
Jokowi juga berharap kedua ruas tol tersebut dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru baik di Jambi maupun Sumut, sehingga memperkuat daya saing kedua provinsi tersebut.
“Akan berdaya saing dan menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru baik di Provinsi Sumut maupun sebelumnya di Provinsi Jambi,” ujarnya.
(khr/sfr)