Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mendapat penolakan dari Partai Republik, partai yang akan mencalonkannya pada pemilu presiden 2024, meski Trump belum resmi menjabat sebagai presiden.
Reaksi terhadap Trump muncul setelah anggota partainya sendiri terpolarisasi mengenai rancangan undang-undang belanja sementara (RUU), atau sementara, yang akan mendanai pemerintah hingga awal tahun 2025.
Pada Sabtu (21/12), Senat AS mengesahkan rancangan undang-undang belanja sementara yang akan mendanai kebijakan pemerintah hingga Maret 2025.
Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representatives) AS gagal meloloskan RUU tersebut dalam pemungutan suara pada Kamis (19/12) dengan hampir seluruh anggota Partai Demokrat dan 38 anggota Partai Republik menentangnya.
RUU tersebut, yang gagal disahkan, akan memperpanjang pendanaan pemerintah selama tiga bulan, termasuk moratorium utang dua tahun terakhir hingga Januari 2027.
Menangguhkan plafon utang selama dua tahun dapat membantu Trump meloloskan rencana pajaknya yang kontroversial, menurut Partai Demokrat.
RUU tersebut, yang baru saja disetujui, tidak mencakup penangguhan Trump yang tertunda. Presiden Joe Biden menyetujui RUU tersebut dan menandatanganinya menjadi undang-undang pada hari Sabtu.
Situasi ini juga menyoroti perpecahan di dalam Partai Republik, yang dapat membantu pemerintahan Trump dimulai pada 20 Januari.
Menurut CNN, alih-alih mendukungnya, Trump kini menghadapi Kongres yang didominasi oleh anggota Partai Republik yang hanya mementingkan kepentingan mereka sendiri.
Dalam kondisi tersebut, Trump tampak melantik menantunya, Laura Trump, ke dalam Senat AS.
Dia tampaknya bergabung dengan Elon Musk dan banyak pendukungnya dari Partai Republik dalam menekan Gubernur Florida Ron DeSantis untuk menggantikan calon Menteri Luar Negeri Marco Rubio dengan Laura Trump sebagai senator Florida.
Namun, DeSantis menolak, menyebut pilihan Laura Trump untuk jabatan tersebut “bermasalah”. Dia lebih memilih menunjuk orang lain untuk menduduki kursi tersebut.
Di luar Kongres, sekutu Trump dari Partai Republik juga tidak dapat bergabung dengan pemerintahan Trump karena sejumlah alasan.
Salah satunya, Matt Gaetz, tidak terpilih menjadi jaksa agung karena beberapa kontroversi belakangan ini.
Rick Scott, salah satu sekutu utama Trump di Senat, juga kalah dalam pencalonannya sebagai Pemimpin Mayoritas Senat.
Namun, meski demikian, Trump berhasil menunjukkan dirinya sebagai sosok dominan di republik tersebut.
Dia masih bisa memasukkan tokoh-tokoh kontroversial dalam kabinetnya, seperti pembawa acara Fox Pete Hegseth, yang ditunjuk oleh Robert F. Kennedy Jr. sebagai menteri kesehatan.
Hegseth dituduh melakukan pelecehan seksual dan Robert F. Kennedy Jr. adalah tokoh anti-vaksin. (blq/dmi)