Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bank Mandiri Tbk menyoroti perannya dalam memberikan pinjaman terfokus ke sektor hilir, manufaktur, dan energi dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Eka Fitria saat CNN Indonesia Business Summit pada Jumat (20/12).
“Ketiga sektor ini menyumbang 72 persen sumber daya kredit negara, sehingga pertumbuhan pembiayaan kita rata-rata dua digit: 11-18,6 persen, sedangkan pasar 7,2 persen,” ujarnya.
Selama September 2024, Mandiri berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 22,1 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri sebesar 10,9 persen.
“Pada bulan September, Bank Mandiri meningkatkan pinjamannya sebesar 22,1 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri sebesar 10,9 persen. Misalnya, jika kita tidak memperhitungkan Mandiri, industri ini hanya tumbuh sebesar 9 persen. Jadi, kami mengembangkan bank kami pinjaman.” 22,1 persen Fungsi mediasi “Ini penting sekali,” kata Eka Fitria.
Eka menjelaskan, pendanaan Bank Mandiri tidak hanya berkembang pesat, tetapi juga tersebar merata di seluruh Indonesia.
Pertumbuhan pendanaan Bank Mandiri merata di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, berada di atas rata-rata industri, ujarnya.
Selain itu, Eka menekankan pentingnya sektor UKM yang berperan besar dalam perekonomian Indonesia. Dengan kemampuan Wholesale Banking, Bank Mandiri fokus membantu UKM menjadi bagian dari rantai pasok manufaktur yang lebih besar.
“Sebagai bank grosir dengan ekosistem pemain utama di bidang manufaktur, kami dapat mendukung UKM ini untuk menjadi bagian dari rantai pasokan yang lebih besar,” tutup Eka.
(akhir/Agustus)