Medan, CNN Indonesia –
Tim pemenang kontestan nomor 1, Bobby Nasution – Surya akan melaporkan kejadian pelemparan mobil Bobby Nasution ke Polrestabes Medan. Mobil Bobby Nasution dilempari batu usai menghadiri debat kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 di Hotel Santika Medan, Rabu malam (11/6/2024).
Hinca Panjaitan, Ketua Tim Pemenangan Calon Bobby Nasution – Surya, menyayangkan kejadian tersebut. Menurut dia, ada orang tak dikenal yang melemparkan batu ke arah mobil yang ditumpangi Bobby Nasution.
“Setelah selesai, pasangan calon Bobby – Surya disuruh KPU pulang. Yang pertama pulang adalah pendukung paslon 02, Pak Edy – Hasan. Setelah mereka pulang sekitar 20 menit, perlahan kami berangkat. pulang,” kata Hinca kepada fun-eastern.com, Kamis (7/11/2024).
Hinca mengatakan, saat itu mobil hitam yang ditumpangi Bobby Nasution meninggalkan Hotel Santika Medan. Kemudian sekelompok orang di Jalan Kapten Maulana Lubis tiba-tiba melemparkan batu ke arah mobil yang ditumpangi Bobby Nasution.
“Memang benar saat kami keluar dari hotel, memang benar mobil Pak Bobby dilempar oleh orang tak dikenal. Selain banyak saksi, teman-teman polisi juga berjaga-jaga. Suaranya juga terdengar sangat cepat, tapi nyatanya polisi cepat mengatur dan membiarkan kami keluar,” jelasnya.
Usai kejadian pelemparan batu, Hinca meminta Kapolsek Medan mencari pelaku.
“Malam itu saya dan tim meminta kepada Kapolrestabes Medan untuk menjaganya sampai selesai karena di lokasi debat banyak aktivitas. Kami meminta penjelasan dan saya sampaikan kepada Pak Gidion bahwa ada di Pak Gidion. Mobil Bobby. Kami minta hal ini dicari tahu agar pesta demokrasi ini bisa berjalan damai.
Hinca menegaskan, tim kuasa hukum calon Bobby Nasution – Surya akan melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes Medan. Saat ini timnya masih mengumpulkan bukti-bukti untuk membawa kasus ini ke pengadilan.
Jadi tadi malam, setelah saya koordinasi, tim kuasa hukum kami langsung mengerjakan posko kemenangan sampai sekitar pukul 1 WIB. Jadi sudah cukup bukti dan informasi yang dikumpulkan. Sore ini sebenarnya akan kami laporkan ke Polrestabes Medan. Barang buktinya adalah video kejadian tersebut,” ujarnya.
Menurut Hinca, kasus tersebut dilaporkan ke polisi untuk mengingatkan agar pilkada 2024 berlangsung damai dan kejadian serupa tidak terulang kembali. Ada pula debat ketiga Pilgub Sumut yang digelar pada 13 November 2024.
“Tujuan kami hanya mengingatkan bahwa pemilu ini akan damai, menyenangkan, dan menggembirakan tanpa adanya pemilu. Adu gagasan juga merupakan hal yang wajar. Dan kami tidak ingin hal itu terjadi lagi, karena akan ada perdebatan lagi,” jelasnya.
Hinca berharap pelaksanaan debat tersebut dapat dievaluasi ke depannya. KPU Sumut dan kepolisian lebih waspada untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Pihak penyelenggara akan mengambil hikmah dari debat ketiga ini dan lebih waspada agar Partai Demokrat kita bisa bersenang-senang dan membuat kehadirannya terasa. Tidak ada alasan untuk saling bermusuhan. Saya harap ini dievaluasi. Pertarungan antara Idenya biasa saja, tapi yang kami protes kenapa main lempar tidak bagus. “Pilihan kita tidak bagus,” tegasnya.
(fnr/ugo)