Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau diperkirakan akan mundur dari jabatannya minggu ini.
Sumber Reuters menyebutkan Trudeau akan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemimpin Partai Liberal yang berkuasa pada Senin (6/1) waktu setempat.
Meski belum jelas kapan Trudeau akan mengumumkan niatnya untuk mundur, keputusan tersebut diyakini akan diberitahukan kepada anggota parlemen Partai Liberal sebelum pertemuan darurat pada Rabu (8/1).
Lantas apa alasan di balik niat Trudeau mundur dari jabatan Perdana Menteri Kanada?
Trudeau mengambil alih jabatan pemimpin Partai Liberal pada tahun 2013 ketika partai tersebut berada dalam masalah besar dan turun ke posisi ketiga di House of Commons untuk pertama kalinya.
Dia membawa partai tersebut ke tampuk kekuasaan pada tahun 2015 dengan menjanjikan “cara besar” dan agenda progresif, seperti mempromosikan hak-hak perempuan untuk memerangi perubahan iklim.
Namun kritik dan tekanan terhadap pemerintahannya meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
ABC melaporkan bahwa pada tahun 2021 partainya kehilangan beberapa kursi di parlemen karena beberapa kontroversi. Popularitas Trudeau menurun akibat krisis ekonomi dan biaya hidup yang memicu protes sosial.
Desember lalu, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Chrystia Freeland juga tiba-tiba mengundurkan diri di tengah perselisihan mengenai pemerintahan baru Donald Trump di Amerika Serikat.
Trump mengatakan dia berencana mengenakan tarif sebesar 25 persen pada semua produk Kanada. Akibatnya, Freeland dan Trudeau berselisih paham tentang cara menghadapi ancaman tersebut.
Sebelum Freeland mengumumkan keputusannya, Menteri Perumahan Sean Fraser juga mengundurkan diri.
Berbagai gangguan pemerintah inilah yang membuat pemimpin Partai Demokrat Jagmeet Singh secara terbuka menyerukan pengunduran diri Trudeau.
“Justin Trudeau gagal dalam pekerjaan terbesarnya sebagai perdana menteri. Yang lain gagal berkali-kali,” kata Singh. (DNA/DNA)