Jakarta, CNN Indonesia –
Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan (PPATK) membekukan rekening pengusaha Ivan Sugianto yang mengancam siswa Sekolah Menengah Kristen (SMAK) Gloria 2, EN hingga sujud dan berteriak.
“Iya, (rekeningnya) sudah kami suspend,” kata Kepala PPATK Ivan Yustyavandana saat dikonfirmasi, Kamis (14/11).
Ivan mengatakan, pihaknya juga melakukan banned pada beberapa akun terkait Valhalla Spectclub Surabaya. Menurut kabar, Ivan disebut-sebut sebagai pemilik klub tersebut.
“Iya (akun Valhalla Spectaclub dibanned), puluhan (akun), terus bertambah, dan prosesnya masih berjalan,” ujarnya.
Namun Ivan tidak membeberkan detail kasus yang menimpa pengusaha Surabaya yang menyebabkan PPATK memblokir rekeningnya.
“Banyak persoalan terkait. Masih dianalisis,” ujarnya.
Ivan menjadi terkenal setelah sebuah video menunjukkan dia menunjukkan ketakutan EN, memaksanya untuk berlutut dan terkesiap.
Penjaga SMAK Gloria 2, Kaslan, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin sore (21/10), saat para siswa hendak pulang sekolah.
Gara-gara kericuhan tersebut, SMP Gloria 2 Gloria melalui gurunya melaporkan kejadian tersebut ke pengadilan, Kamis (28/10).
Laporan telah diterima dan didaftarkan dengan nomor: LP/B/1103/XI/2024/POLESTABES SPKT SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR. Polisi kini sedang menyelidiki kasus tersebut.
Di sisi lain, Ivan meminta maaf melalui video perbuatannya. Ivan pun mengatakan akan menyerahkan diri kepada polisi.
Dalam video tersebut Ivan berkata, “Saya Ivan Sugyanto selaku bapak Excel ingin meminta maaf yang sedalam-dalamnya. Saya turut berduka cita atas tindakan dan kekacauan yang terjadi.” Ivan berkata: sore hari (dis/gel)