Sleman, CNN Indonesia —
Khatib Miftah Maulana Habiburrahman mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Wakil Khusus Presiden untuk Pembinaan Persatuan Umat Beragama dan Struktur Keagamaan.
Hal tersebut disampaikan Miftah pada Jumat (6/12) sore di kampus Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, DI Yogyakarta.
“Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, saya ingin mengumumkan keputusan saya yang telah dipikirkan matang-matang… Saya telah memutuskan untuk meninggalkan posisi perwakilan khusus Presiden untuk kesatuan umat beragama dan pengembangan fasilitas keagamaan,” pesan tersebut berbunyi. Miftoh pada konferensi pers.
“Saya mengambil keputusan ini bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan atas permintaan seseorang. Namun keputusan ini saya ambil karena rasa cinta dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto dan seluruh masyarakat,” imbuhnya.
Sebelumnya, ia sempat mendapat sejumlah pukulan karena viralnya aksi pencemaran nama baik seorang pedagang teh saat pengajian di Magelang beberapa waktu lalu. Kritik tak hanya datang dari warganet, tapi juga dari Partai Gerindra pimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.
Sejumlah tanda tangan online baru-baru ini muncul di Change.org. Ada tujuh petisi online di Change.org yang meminta Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah alias Taim dari jabatan Utusan Khusus Presiden karena mengejek penjual es teh.
Dari hasil pantauan, petisi bertajuk “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden” telah ditandatangani 254 ribu orang hingga Jumat pukul 10.34 WIB.
Petisi tersebut setidaknya telah berkembang hingga mencapai 250.000 penandatangan sejak diluncurkan pada Rabu (4/12) pukul 20.14 WIB. Saat itu, 3535 orang menandatangani petisi ini.
Sebelumnya, Miftak dikecam publik karena mengejek warga Islandia bernama Sunhaji. Saat disuruh membeli barang penjual, Miftah malah bilang Sunhaji “bodoh”.
Miftah – ditegur Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Kabinet Teddy Indra Vijaya, meminta maaf kepada publik melalui video, dan langsung meminta maaf kepada Sunhaji. Selain Miftoh yang mengunjungi Sunhaji, seorang penjual es teh juga datang ke kediaman Miftoh.
Di masa lalu, Miftoh enggan menanggapi berbagai tekanan terhadap pemerintah untuk mencopotnya dari jabatan wakil khusus presiden.
Itu bukan kuasa saya. Bukan kuasa saya,” kata Gus Miftah, Kalasan, Sleman, saat ditemui di Pondok Pesantren Ora Aji. , DIY, Rabu (4// 11).
Sementara itu, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komaruddin mengatakan, berbagai tawaran telah diterima Presiden Prabowo Subianto. Hal itu ia sampaikan sebagai tanggapan atas seruan pemecatan Miftoh.
Ya, semua aspirasi warga negara Indonesia, semua kebangsaan, baik menengah, atas, maupun bawah akan disambut baik dan mendapat perhatian dari presiden, kata Ujang.
(anak/anak)