Jakarta, CNN Indonesia –
Hong Kong terus memperkuat posisinya sebagai pusat bisnis strategis di Asia Timur dan merupakan pintu gerbang utama bagi wirausahawan Indonesia yang ingin berekspansi di Greater Bay Area (GBA) Guangdong-Hong Kong-Makau.
Dengan populasi lebih dari 86 juta orang, GBA merupakan jalur perdagangan penting yang menawarkan potensi besar bagi perusahaan yang ingin berekspansi ke daratan Tiongkok.
Melalui acara “Think Business, Think Hong Kong” yang akan diselenggarakan di Hotel Shangri-La Jakarta pada tanggal 8 Januari 2025, merupakan peluang besar bagi para pebisnis Indonesia untuk menemukan potensi bisnis Hong Kong yang lebih besar.
Selain itu, acara ini akan dihadiri oleh lebih dari 20 pengusaha terkemuka Hong Kong dan lebih dari 1.000 UKM, memberikan gambaran strategis mengenai Hong Kong sebagai pusat bisnis strategis di kawasan Asia.
“Hong Kong merupakan pusat bisnis, investasi, dan keuangan yang strategis di dunia internasional, menjadi pintu masuk bagi para pebisnis yang ingin mengembangkan bisnisnya di daratan Tiongkok dan Asia Timur,” ujar Direktur Regional HKTDC Asia Tenggara dan Asia Selatan Ronald Ho. Dikutip Senin (30/12) “Kami berusaha menghubungkan dan menciptakan peluang bisnis antara Indonesia dan Hong Kong melalui acara ini,” ujar Ronald Ho dari Think Business Events melalui berbagai rangkaian kegiatan. Ini termasuk kunjungan perusahaan, pertemuan jaringan dan merger bisnis. Selain itu, akan diadakan gala dinner sebagai penutup acara, dimana para pemimpin bisnis dari Hong Kong dan Indonesia berkesempatan untuk menjalin koneksi dan berbagai peluang kerja sama. Pada acara ini kedepannya, para peserta akan mendapatkan wawasan dari para pembicara terbaik di bidangnya. Beberapa diantaranya adalah Chairman dan Chairman, Asia Financial Holdings Ltd, Mr. Bernard Charnwett Chan; Presiden, Swire Pacific Ltd, Tn. Guy Bradley; Wakil Kepala Eksekutif Otoritas Moneter Hong Kong, Mr. Darryl Chan kemudian, Chief Executive Officer, Sintesa Group; Presiden Asosiasi Pengusaha Indonesia, Ibu Shinta Widjaja Kamdani; Salah satu pendiri dan Chief Scientific Officer, Insight Robotics Ltd, Mr. Rex Syam; Ketua, Hong Kong Cyberport Management Company Limited, Tuan. Simon Chan Think Business Event, Think Hong Kong juga siap membantu perusahaan-perusahaan Indonesia menciptakan kerjasama dan peluang bisnis, dimana delegasinya terdiri dari sekitar 100 eksekutif senior, start-up dan penyedia layanan profesional dari berbagai sektor, termasuk teknologi dan inovasi (I&T). , infrastruktur dan transportasi, akan menjajaki peluang bisnis di Indonesia melalui kunjungan perusahaan, networking, acara dan pertemuan bisnis Trade Development Council (HKTDC) juga memfasilitasi dan menghadirkan batch dan inovasi terbaru dari lebih dari 20 startup, termasuk penyedia layanan, melalui Business Support Zone dan InnoVenture Salon. Selain itu, juga akan hadir sekitar 100 delegasi yang terdiri dari eksekutif senior, inovator, startup. UPS dan penyedia layanan profesional dari berbagai sektor, beberapa di antaranya meliputi IT, infrastruktur, dan transportasi, diharapkan dapat menciptakan peluang bisnis dengan perusahaan Indonesia.
Tahun lalu, Chief Executive Officer Hong Kong SAR memimpin delegasi yang diselenggarakan HKTDC ke tiga negara ASEAN, salah satunya Jakarta, Indonesia. Kunjungan tersebut membuahkan peluang bisnis baru dengan ditandatanganinya 15 nota kesepahaman pada tahun ini, kami berharap semakin banyak peluang bisnis yang tercipta, mengingat Indonesia merupakan salah satu mitra bisnis terpenting bagi Hong Kong. Hubungan ekonomi dan bisnis antara Indonesia dan Hong Kong telah terjalin selama beberapa dekade, bahkan pada tahun 2023 Indonesia akan menjadi mitra dagang Hong Kong terbesar ke-6 diantara negara anggota ASEAN lainnya, pada akhir tahun 2023 menjadi investor terbesar ke-6 di Indonesia, setelah Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Belanda, dan Tiongkok daratan dengan total investasi FDI dari AS hingga. $17,253 juta di Singapura, dengan masuknya investasi asing ke AS Antara lain, konsistensi Hong Kong terus menduduki peringkat tinggi dalam hal kebebasan ekonomi dan daya saing dalam hal skema perdagangan dan investasi, kemudian sistem pajak yang sederhana dan relatif rendah, serta aliran modal dan barang yang lebih terbuka. Dengan demikian, menawarkan lingkungan bisnis dan investasi yang sangat bersahabat dan tentu saja menguntungkan sebagai pusat bisnis dan perdagangan utama di Asia, Hong Kong bertindak sebagai penghubung yang sangat baik ke seluruh kawasan Asia, dengan separuh populasi dunia dapat dijangkau dalam waktu lima jam. Tiga landasan pacu baru telah dibuka di Bandara Internasional Hong Kong, yang tentunya akan memperkuat status Hong Kong sebagai pusat udara dan transit internasional bagi banyak perusahaan logistik internasional dan pemasok rantai pasokan secara global untuk memenuhi kebutuhan bisnis negara-negara ASEAN. Hal ini tentunya dapat memanfaatkan status Hong Kong sebagai pusat keuangan dan bisnis internasional, terutama untuk menggalang dan menarik dana investasi berbagai sektor strategis seperti sektor keuangan, smart city, transportasi, keberlanjutan, teknologi dan lain-lain. Hong Kong juga didukung dengan berbagai regulasi yang mendorong inovasi dan kerjasama antar negara ASEAN, integrasi ekonomi serta menawarkan berbagai pilihan dan manfaat terutama untuk masalah perdagangan melalui kemitraan strategis dengan bank sentral, Hong Kong memberikan manfaat bagi penggunaan mata uang lokal, memperkuat perdagangan dan investasi di seluruh kawasan Asia. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi: https://bit.ly/3BKYCNO.
(masuk/masuk)