Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia telah menyampaikan proses finalisasi informasi penerima subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Bahlil menjelaskan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik untuk memastikan data tersebut akurat dan obyektif.
“Kita baru bertemu seminggu yang lalu. Belum ada pertemuan. Saya sudah selesai rapat dengan Kepala BPS,” kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (10/1).
Ia menegaskan, proses finalisasi ini merupakan langkah penting untuk memastikan kebijakan subsidi BBM tepat sasaran. Bahlil mengatakan pertemuan dengan BPS penting untuk menunjukkan besarnya data yang berhasil dikumpulkan.
“Setelah kami menghubungi BPS, sejauh mana BPS memberikan informasi tersebut,” imbuhnya.
Saat ditanya kapan kebijakan tersebut akan diterapkan, Bahlil mengaku belum bisa menyebutkan waktu spesifiknya. Namun, dia berharap langkah tersebut bisa terealisasi dalam waktu dekat.
“Saya tidak bisa jamin, tapi kalau tahun ini terjadi, Insya Allah,” ujarnya.
Bahlil sebelumnya mengatakan progres penyiapan skema penyaluran subsidi bahan bakar minyak (BBM) baru sudah mencapai 98 persen. Oleh karena itu, dia mengatakan rencana baru tersebut akan segera diumumkan.
Ya (pertumbuhannya) 98 persen,” ujarnya di kantor BPH Migas, Jakarta, Selasa (7/1). .
Bahlil menyatakan, pemerintah saat ini sedang mengumpulkan informasi yang disebarkan beberapa kementerian/lembaga (k/l) melalui data BPS.
Bahlil mengatakan, data penerima BBM bersubsidi sudah tiga kali diperbarui dan sedang diselesaikan.
“Ada tiga (data) perubahan. Kecil saja karena kita tidak ingin datanya menjadi sasaran penerima transfer subsidi,” ujarnya.
Pemerintah akan menerapkan sistem baru penyaluran BBM bersubsidi, termasuk melalui ojek online (OJOL). Tujuannya adalah untuk menargetkan lebih dari skema yang ada saat ini.
“2025, insya Allah, kami akan menemukan jalan yang jelas bagi semua orang. Itu akan diputuskan oleh Majelis Umum dalam waktu dekat. Kami akan memberitahu Anda ketika sudah diputuskan oleh Majelis Umum.” Ia berbicara di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (11/12).
(Del/Agti)