Jakarta, CNN Indonesia –
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menguraikan strategi lanjutan penggunaan Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1) di Indonesia.
Setelah saat ini melayani 4.063 titik akses Internet pada tahun 2024, BAKTI berencana memperluas ke lebih banyak titik yang dapat mengakses layanan SATRIA-1.
“Akan ada 11.788 titik akses Internet yang sedang dibangun. BAKTI Kominfo juga sedang dalam tahap persiapan 8.000 titik akses Internet baru yang akan menggunakan Internet SATRIA-1,” kata pejabat BAKTI tersebut. Divisi Akses Internet dan Satelit Kementerian Komunikasi dan Informatika Harris Sangidun, Jumat (18/10), seperti dilansir ANTARA.
Selain menyiapkan akses di titik-titik baru yang direncanakan, SATRIA-1 juga siap memfasilitasi program akses Internet BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika yang berlaku mulai tahun 2015-2023.
Pada periode 2015-2023, BAKTI sebelumnya menyediakan 11.681 titik akses Internet dengan menyewakan kapasitas satelit kepada penyedia layanan lain.
Namun agar anggaran tersebut dapat digunakan secara efektif, maka diputuskan bahwa SATRIA-1 kedepannya akan digunakan untuk melayani 11.681 access point yang ada, sehingga BAKTI tidak perlu menyewakan layanan satelit kepada penyedia layanan lain.
Saat ini layanan SATRIA-1 yang mengelola 4.063 titik akses Internet masih berada di bawah naungan Badan Usaha Pelaksana SATRIA-1 yaitu PT Satelit Nusantara Tiga bersama perwakilan dari BAKTI.
Manfaat layanan BAKTI telah dirasakan oleh masyarakat khususnya di daerah Terdepan, Tertinggal dan Terluar (3T) melalui berbagai fasilitas umum.
“SATRIA-1 telah digunakan di berbagai bidang seperti pendidikan, pemerintahan, ketahanan dan keamanan, pusat kegiatan masyarakat, layanan kesehatan dan pariwisata,” kata Harris.
Sebelumnya, setelah melihat SATRIA-1 siap beroperasi pada tahun 2023, BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika merencanakan satelit geostasioner tersebut untuk melayani masyarakat di wilayah 3T dengan total 37.000 titik akses Internet.
Satelit yang mengorbit pada 146 Bujur Timur (BT) ini dioptimalkan untuk digunakan di ruang publik dan pada awal pengoperasiannya fokus melayani sektor pendidikan dan kesehatan. (grup/vws)