Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral masih menunggu arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk menerapkan skema subsidi BBM baru.
Sekjen Dadan Kusdiana menegaskan, posisi Kementerian ESDM tidak berubah. Menurut dia, perkembangannya masih sama seperti yang disampaikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia beberapa waktu lalu.
“Kami masih menunggu instruksi Presiden (Prabowo Subianto),” kata Dadan, Jumat (3/1) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta Pusat.
“(Kementerian ESDM) sudah menyampaikan laporan (usulan skema subsidi BBM baru kepada Presiden Prabowo),” ujarnya.
Pada Desember 2024, Bahlil memperkenalkan dua skema baru penyaluran BBM bersubsidi. Rencana pertama adalah bantuan langsung tunai (BLT) untuk melindungi daya beli masyarakat.
Kedua: subsidi langsung ke Pertalite dkk, seperti yang selama ini terjadi. Dia mengatakan desain penerapan skema pencampuran telah selesai.
“Masih perlu satu atau dua kali latihan untuk memastikan sebagian penerima transfer mencapai target,” kata Bahlil, Jumat (13/12) di Istana Negara, Jakarta Pusat.
“Sekarang Badan Pusat Statistik (BPS) sedang memverifikasi ulang data tersebut sehingga yang menerimanya memang berhak mendapatkannya,” ujarnya.
Data tunggal ini mengintegrasikan seluruh database yang tersebar di berbagai kementerian/lembaga (K/L), mulai dari data terintegrasi Jaminan Sosial (IDS), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), PLN, dan data Pertamina.
Menkeu menegaskan, pengumuman rencana campuran tersebut akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Meski Bahlil tidak membeberkan kapan pengumuman itu dilakukan.
(skt/sfr)