Jakarta, CNN Indonesia —
Tim penyelidik Korea Selatan tiba di depan kediaman Yoon Suk Yeol pada Jumat (3/1) pagi untuk menangkap terpidana presiden setelah ia tidak hadir dalam tiga wawancara.
Menurut Korea Times, penyelidik dari Kantor Investigasi Korupsi (CIO) Korea Selatan tiba di kediaman Yoon untuk melaksanakan surat perintah penangkapan terkait penetapan darurat militer pada awal Desember.
Penyelidik CIO tiba di apartemen Yoon di pusat kota Seoul pagi ini pukul 06.00 waktu setempat, setelah meninggalkan kantor agensi di Gwacheon.
Setelah surat perintah penangkapan habis pada Senin (6/1), CIO Yoon dispekulasikan akan ditangkap hari ini.
Pada Kamis (2/1), penyelidik CIO menunda penahanan Yoon karena ribuan pendukungnya melakukan protes di depan kediaman presiden untuk mencegah penangkapannya. Polisi dengan kasar membubarkan sekitar 30 pendukung setelah menerobos barikade polisi.
CIO meminta surat perintah penangkapan setelah Yoon tidak ditemukan dalam tiga panggilan patroli. Badan tersebut juga meminta surat perintah penggeledahan di kediaman presiden.
Tim pembela Yoon mengatakan mereka tidak dapat menerima surat perintah penangkapan tersebut, dan menyebutnya “ilegal dan tidak sah.”
Pengadilan Seoul mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Yoon pada Selasa (31/12), dengan tuduhan menyatakan darurat militer dan penyalahgunaan kekuasaan. (DNA/DNA)