Jakarta, CNN Indonesia —
Aktor Sandy Perman ditemukan tewas pada Minggu (1 Desember). Bintang sinetron Rahasia Gunung Merapi 3 atau Mak Lampir diduga menjadi korban pembunuhan setelah ditemukan berdarah di dekat kediamannya di Bekasi.
Kanit Reskrim Polres Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso mengungkapkan, Sandy Permana ditemukan tetangganya pada Minggu (12/1) sekitar pukul 07.00 WIB di sekitar jalan Cibarusah kawasan Bekasi.
Onkoseno kemudian membeberkan kisah tetangga yang menemukan Sandy Perman yang ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan, dengan tubuh berlumuran darah dan banyak luka tusuk.
Korban pertama kali ditemukan berdarah oleh tetangganya, terdapat beberapa luka tusuk, di dada, perut, dan leher belakang, kata Kapolsek Onkoseno Grandiarso Sukahar.
Para tetangga dikabarkan pingsan saat melihat kondisi Sandy Permana dan berteriak minta tolong. Jenazah aktor yang mengawali karir sebagai model itu kemudian dibawa ke rumah sakit oleh tetangganya.
Namun Sandy Perman tidak bisa tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
“(Ditemukan) di pinggir jalan, ditemukan tetangganya. (Tempat ditemukannya) masih sekitar sekitar tempat tinggal korban. Beberapa tetangga berteriak minta tolong saat melihat korban bersimbah darah, kata Onkoseno.
“Kemudian mereka membawanya ke rumah sakit tetapi dia tidak dapat membantu,” katanya.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut untuk mengungkap pelaku dan motif di balik tragedi meninggalnya Sandy Permana.
Onkoseno mengatakan, polisi telah menangkap pelaku yang masih buron. Terduga pelaku berjumlah satu orang.
Sandy Permana merupakan seorang aktor yang memulai karirnya sebagai model. Di ajang majalah Aneka, ia meraih juara pertama dan berdiri di samping aktris Dhina Aminarta.
Belakangan ia dipercaya memerankan tokoh Arya Soma dalam telenovela Rahasia Gunung Merapi 3 atau Mak Lampir, salah satu tayangan laga kenamaan Indonesia Tutur Tinular.
Selain menjadi model dan aktor, Sandy Permana juga berupaya mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi Wilayah 1 2024-2029. Ia bersaing dengan Partai Hanura dan mendapat nomor urut 4 dalam pemilu legislatif. (Kris)