Jakarta, CNN Indonesia —
Keluarga korban penembakan polisi terhadap siswa SMK di Semarang, Jawa Tengah, bereaksi atas langkah Mabes Polri yang mencopot Kompol Irwan Anwar dari jabatan Kapolres Semarang.
Irvan dimutasi ke Kalemkonprofpol Waketbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri.
Setelah polisi menembak siswa sebuah sekolah kejuruan di Semarang pada November tahun lalu, Irwan kembali terlibat kontroversi. Pasalnya Irwan kemudian menepis langkah anggotanya, Personil Satuan Narkoba Polres Semarang Aipda Robig Zainuddin, yang berlari saat diancam akan membubarkan perkelahian. Irwan juga mengatakan, almarhum korban yakni siswi SMKN 4 Semarang Gamma Rizkinata Oktafand (17) merupakan seorang tawuran atau gangster/pelaku crack.
Namun, hasil penyelidikan Propam Polda Jateng akhirnya menemukan bahwa penembakan Robig tidak ada kaitannya dengan pecahnya tawuran, sehingga ia divonis pemecatan dan tersangka.
Di Semarang, keluarga korban pun angkat suara menanggapi pemecatan Irwan.
Sebaiknya Kapolri dicopot agar tidak ada kontroversi masyarakat atas penembakan 3 siswa SMK 4 yang salah satunya meninggal dunia, kata Zaenal Abidin alias Kilat, pengacara keluarga Gama. Pemberitahuan tertulis di fun-eastern.com, Senin (30/12).
Selain itu, Zaenal mengaku pihaknya berharap Combs Irvan juga mengusut Divpropam Polri terkait dugaan narasi palsu atas peristiwa penembakan siswa SMK yang dilakukan polisi.
Bahkan, kami berharap Combs Irwan bisa diperiksa oleh Divpropam Mabes Polri, ujarnya.
Saat ditanya apakah pihak keluarga akan melaporkan pelaku ke Propam Polri, ia berkata, “Senang rasanya dicopot dari Kapolrestabes Semarang.”
Ia juga mengatakan, pada Senin lalu Polda Jateng merekonstruksi kasus penembakan siswa SMK yang dilakukan korban. Dalam kasus ini, penyidik Polda Jateng menetapkan Aipda Robig sebagai tersangka.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Jateng Kompol Paul Artanto mengatakan, rekonstruksi penembakan gamma berlangsung hari ini dan didatangi Kejaksaan (JPU).
Hari ini rekonstruksi. Tunggu persiapan matang, baru sore ini berangkat ke TKP (kriminal), kata Artanto, Senin pagi, seperti dikutip detikJateng.
Di TKP yakni Jalan Kandi Penatran, Kecamatan Ngaliani, tempat berlangsungnya rekonstruksi penembakan Gama (17), tampaknya keluarga korban sudah ada di sana.
Rekonstruksi bersama Kejaksaan dan Polda pada Senin 30 Desember 2024 pukul 09.00 di Alfamart Kalipankur tempat terjadinya penembakan, kata keluarga Gama, Nursalam.
Beberapa anggota keluarga Gama hadir. Mereka menginginkan rekonstruksi penembakan yang menewaskan Gamma dan melukai dua korban lainnya, A dan S, dilakukan Robig.
Sekadar informasi, Robig divonis bersalah atas pemberhentian tidak hormat (PTDH) dalam sidang kode etik terkait penembakan yang menewaskan Gamma. Robig mengajukan banding atas pemecatan tersebut.
Dia kemudian juga dihukum karena pelanggaran biasa setelah keluarga Gama diberitahu berdasarkan Pasal 338 KUHP untuk pembunuhan dan Pasal 351 KUHP untuk penyerangan yang menyebabkan kematian. Berkas penyidikan Robig pun diserahkan ke kejaksaan oleh penyidik Polda Jateng.
Dalam kasus ini, Irwan Anwar selaku Kapolres Semarang sebelumnya mengatakan anggotanya sedang dalam perjalanan pulang kerja untuk melerai tawuran dengan korban. Menurut dia, polisi melepaskan tembakan peringatan karena korban diserang dengan senjata tajam.
Namun berdasarkan informasi dari Bidpropam Polda Jateng, penembakan Aipda Robig tidak ada kaitannya dengan runtuhnya pertarungan. Belakangan, dalam rekaman video CCTV yang diperoleh keluarga korban, diyakini tidak ada tembakan peringatan yang dilakukan tersangka.
Sementara itu, dalam rapat dengan Komisi III DPR, Combs Irwan mengaku sudah meminta maaf kepada keluarga Gama, masyarakat Semarang dan siap melakukan penilaian.
“Kami selaku pimpinan Brigadir R memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Semarang, khususnya keluarga besar mendiang Ananda Gama,” kata Irwan dalam rapat dengan Komisi III DPR di Jakarta. Selasa (3/12).
“Saya siap bertanggung jawab penuh, saya siap dievaluasi, apapun bahasanya, saya siap menerima akibat dari kejadian ini,” lanjutnya.
Baca berita selengkapnya di sini. (anak)