Jakarta, CNN Indonesia —
Muhammadiyah prihatin dengan keterlibatan TNI dalam penyelenggaraan program makan gratis bergizi di bawah Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Kebijaksanaan PP Muhammadiyah Busyro Mugoddas meragukan kemampuan aparat. Apalagi, ia mengaku punya pengalaman buruk bersama TNI.
“Pejabat pemerintah hanya akan percaya padanya, percaya? Bahkan TNI juga terlibat,” Busyro “Siapa yang kelaparan? Siapa yang kenyang? Mengurangi Resiko Program Makan Gratis melalui Zoom, Senin (30/12).
“Saya sangat khawatir karena saya juga punya pengalaman pada masa Orde Baru yang berkali-kali dipertanyakan oleh dinas rahasia, khususnya TNI,” tegasnya.
Busyro menceritakan pengalaman buruknya di masa lalu. Menurut dia, kehadiran tentara dalam pemeriksaan terhadap aktivis hanya menimbulkan ketakutan atau teror.
Pria yang juga pernah menjabat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2010-2011 ini khawatir kejadian sebelumnya akan terulang kembali. Bahkan, Busyro menyinggung latar belakang Presiden Prabowo yang berlatar belakang militer.
Di sisi lain, Busyro pernah terlibat sejumlah kasus mulai dari penyalahgunaan dana bantuan sosial (bansos) hingga korupsi yang melibatkan banyak barang kebutuhan pokok. Ia menegaskan, yang terjadi adalah skandal maksiat yang harus dicegah oleh pemerintahan Prabowo.
“Kalau saya sebutkan beberapa peristiwa yang tidak bisa dilupakan, itu adalah persoalan penderitaan rakyat. Hal ini tidak lepas dari cerminan pemerintahan yang semakin otoriter dan terpusat,” jelasnya.
“Korupsi di negara kita ini serius, belum mengakar di masyarakat, tapi semakin kuat di struktur kekuasaan. Saya khawatir kalau TNI atau Polri mundur (termasuk makan gratis) akan merusak citra. atas kepercayaan masyarakat,” tambah Busyro.
Busyro berpesan kepada pimpinan TNI untuk tegas. Menurutnya, hal itu bisa dicapai melalui penjelasan cerdas tentang alasan keterlibatan TNI dalam proses seperti makan gratis.
TNI memainkan peran sentral dalam program makanan bergizi gratis yang diusung Prabowo. Sebab, sebagian besar pejabat Eselon I Badan Gizi Nasional merupakan purnawirawan TNI.
Pemerintah juga telah menguji program ini. Misalnya saja Kodem Polrestabes 0618/Kota Bandung yang sedang menguji coba dan mengenalkan program ini kepada anak-anak di beberapa Sekolah Dasar (SD) di Bandung, Jawa Barat. (skt/wis)