Jakarta, CNN Indonesia —
Anggota Komisi II DPR Ahmad Irawan menegaskan keberhasilan kotak kosong berdasarkan hasil hitung cepat di beberapa daerah dan kemudian calon kepala daerah tunggal pada Pilkada Serentak 2024 di daerah tersebut.
Iran menilai kotak kosong itu tidak konsisten dan tidak logis. Menurutnya, fenomena tersebut perlu dicermati dan mendapat perhatian serius.
Oleh karena itu keberadaan fenomena kotak kosong, khususnya kotak kosong yang memenangkan pemilu, merupakan sebuah anomali dan tidak masuk akal (absurd). Memenangkan kotak kosong merupakan dinamika sosial politik yang harus dicermati, kata Irawan dalam pidatonya. keterangannya, Senin (2/12).
Misalnya, politikus Partai Golkar itu memasukkan pasangan calon tunggal Maulan Aklil (Mole) dan Masagus M Hakim di Pilwalkot Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Berdasarkan hasil hitung cepat, calon tunggal hanya memperoleh 35.177 suara atau 41 persen. Sedangkan kotak kosong memperoleh 48.528 suara atau 57,98 persen.
Begitu pula pasangan gubernur-wakil gubernur Bangka, Mulkan-Ramadian. Mereka berdua kalah setelah hanya memperoleh 50.443 suara atau 42,75 persen berbanding 57,25 persen suara kotak kosong.
“Saya pribadi berpendapat, yang terpilih dan berhak dipilih di TPS dan di surat suara adalah mereka yang ikut serta dalam proses pencalonan,” ujarnya.
Iran menyebut fenomena tersebut merupakan kajian Komisi II DPR bersama penyelenggara pemilu dan pemerintah.
“Ke depan, semua itu akan kita kaji secara menyeluruh dan komprehensif, termasuk apakah mekanisme kotak kosong itu relevan,” ujarnya.
KPU sebelumnya mencatat 41 daerah pada Pilkada Serentak 2024 memiliki satu calon atau menghadapi kotak kosong. Dari jumlah itu, kotak kosong mendominasi kemenangan. Beberapa daerah antara lain Bangka, Pangkalpinang, dan Gresik.
Di Perahu, kotak kosong lebih dari 57,25 persen. Dari data 445 TPS di Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, ia meraih kotak kosong di hampir seluruh TPS dengan total 67.546 suara.
Begitu pula dengan kotak kosong di Pilwalkot Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, yang juga tercatat lebih baik dibandingkan pasangan calon nomor urut 2 saat ini, Maulan Aklil alias Molen dan Masagus M Hakim. (th/anak)