Salam CNN Indonesia –
Pemerintah memantau secara ketat penumpang internasional asal Malaysia dan Tiongkok yang tiba di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, untuk menghindari penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV).
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, Anak Agung Ngurah Kesumajaya mengatakan, sebenarnya belum ada instruksi khusus mengenai upaya pencegahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Namun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus HMVP sudah terdeteksi di China dan Malaysia.
“Menteri (kesehatan) memberikan informasi mengenai kasus HMVP yang ada di China dan sudah masuk ke Malaysia,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (12/7).
Untuk memprediksi kedatangan virus HMPV di Bali, penumpang harus mengisi riwayat kesehatan dua hingga tiga hari sebelum keberangkatan di aplikasi One Healthy Health Pass (SSHP).
“Jadi ada yang mengingatkan gejala penyakit yang dideritanya sebelum berangkat, ini salah satunya. Misalnya flu, batuk, demam, yang termasuk dalam ciri-ciri penyakit (HMPV),” ujarnya.
Penumpang yang mengalami gejala tersebut akan diperiksa lebih lanjut melalui rapid monocular test (TCM).
Menurut Kesumajaya, TCM akan menentukan apakah penumpang terkena influenza, Covid-19, cacar monyet, atau HMPV. Jika penumpang diketahui mengidap penyakit tersebut, dokter yang bertugas di terminal kedatangan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap penumpang tersebut.
“Kalau situasinya baik-baik saja atau tidak terganggu, dia (penumpang) bisa ke hotel dengan syarat kita pantau. Kalau ada gejala berat akan kita rujuk ke rumah sakit yang sudah disiapkan,” jelasnya. .
Tiga rumah sakit rujukan telah disiapkan, yakni RS Prof Ngoerah di Denpasar, RS Bali Mandara, dan RS Siloam di Sunset Road, Kuta.
Kesumajaya mengatakan, sejauh ini belum ada virus HMPV yang terdeteksi di Pulau Bali.
Dia menjelaskan, pengawasan untuk mencegah masuknya virus HMPV diberlakukan kepada seluruh penumpang rute internasional. Namun penumpang asal China dan Malaysia mendapat perhatian khusus.
“Misalnya ketika kita mendeteksi gejala flu, pilek, atau batuk saat datang, (mereka) juga bisa menelepon. Observasi visual juga bisa dilakukan selain thermal scanner,” lanjutnya.
Kedatangan penumpang dari Tiongkok ke Bali rata-rata 1.000 hingga 1.100 orang per hari. Saat ini rata-rata penumpang Malaysia mencapai 2.500 orang per hari.
“Dari data kita, dari China jumlahnya sekitar 1.000 sampai 1.100 (penumpang) per hari. Dari Malaysia sekitar 2.500 (penumpang) per hari. Cukup banyak,” imbuhnya. (kdf/pta)