Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Prabowo Subianto berjanji akan menindak penyelundupan tekstil, termasuk mempertimbangkan opsi penenggelaman kapal.
Ia menegaskan, pihaknya sudah berkali-kali memerintahkan jajarannya untuk menghentikan berbagai kebocoran tersebut. Menurut dia, aparat penegak hukum sedang menentukan eksekusi di lapangan.
“Penyelundupan dari luar negeri (negara) ke Indonesia mengancam kedaulatan Indonesia,” tegasnya pada konferensi Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (30/12).
“Penyelundupan tekstil mengancam industri TPT kita, mengancam nyawa ratusan ribu pekerja kita,” kata Prabowo.
Oleh karena itu, Prabowo berjanji akan segera mencari ahli hukum. Dia akan menanyakan kewenangan apa yang bisa diberikan kepala negara kepada penguasa.
“Apakah kapalnya tenggelam? Tolong para profesor di pemerintahan saya, tolong beri saya petunjuk. Nanti saya diberitahu bahwa saya tidak lagi memahami hukum,” kata Prabowo kepada para pemilihnya.
Tapi kalau dia mengancam nyawa masyarakat Indonesia, kalau perlu kita tenggelamkan kapal-kapal itu! dia menekankan.
Penyelundupan tekstil di Indonesia menjadi perhatian banyak pihak. Membanjirnya barang impor disebut-sebut menjadi salah satu penyebab kerugian banyak perusahaan dalam negeri.
Baru-baru ini, PT Sri Rejeki Isman Tbk yang dikenal dengan Sritex dinyatakan pailit. Hal itu tertuang dalam putusan perkara Pengadilan Negeri Nomor 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Semarang pada Senin (21/10).
Emiten berkode SRIL ini memiliki utang sekitar $1,6 miliar atau Rp25 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.695 per dolar AS) kepada 28 bank.
Namun Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi yang diajukan Sritex. Dengan demikian, status pailit Sritex mempunyai akibat hukum tetap atau tetap.
Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 juga dituding menjadi penyebab bangkrutnya Sritex dan perusahaan tekstil lainnya. Peraturan ini dinilai menjadi karpet merah bagi impor TPT sehingga produsen dalam negeri kalah saing.
(skt/sfr)