Jakarta, Indonesia —
Indonesia menyambut baik gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Palestina, yang berakhir pada Rabu (15/1).
“Indonesia menyetujui perjanjian gencatan senjata di Gaza yang dibuat oleh Indonesia dan dunia internasional. Implementasi perjanjian ini harus dilakukan segera dan komprehensif untuk menghentikan jatuhnya korban jiwa di Gaza,” kata Kementerian Giacomo. . Luar Negeri Republik Indonesia pada Kamis (16/12).
Indonesia menekankan pentingnya memulihkan kehidupan masyarakat di Gaza dengan berpartisipasi penuh dalam pendistribusian bantuan kemanusiaan.
Selain itu, penting juga untuk memulihkan pekerjaan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan memulihkan Gaza.
“Perdamaian di Palestina tidak dapat tercapai tanpa diakhirinya pendudukan Israel, dan berdirinya negara merdeka dan kerajaan Palestina, sesuai dengan solusi dua negara yang telah diterima dunia,” demikian pernyataan Kementerian. Urusan India. .
Hamas dan Israel sepakat melakukan gencatan senjata setelah terjadi pertempuran sejak Oktober 2023. Gencatan senjata akan dimulai pada 19 Januari.
Api akan dipadamkan dalam tiga tahap, tahap pertama berlangsung selama 42 hari.
Fase pertama melibatkan pembebasan perempuan, anak-anak dan tawanan perang, serta penghentian serangan sampai bantuan kemanusiaan tiba.
Langkah kedua, yang bertujuan untuk mengakhiri konflik, adalah pembebasan tahanan laki-laki Hamas dengan imbalan pembebasan beberapa tahanan Palestina dari penjara Israel.
Tahap ketiga adalah pemulangan jenazah tawanan dan jenazah serta pelaksanaan pemulangan Gaza. (blq/baca)