Jakarta CNN Indonesia —
Seorang hakim di Argentina memerintahkan penangkapan Presiden Nikaragua Daniel Ortega. atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis
Perintah tersebut juga mencakup istri Ortega, Wakil Presiden Rosario Murillo.
Surat perintah penangkapan ini didasarkan pada prinsip yurisdiksi universal. yang memungkinkan negara bagian Kejahatan terhadap kemanusiaan dapat dituntut di luar yurisdiksinya. Prinsip ini sering digunakan dalam menangani kasus-kasus pelanggaran HAM yang melibatkan pejabat tinggi di negara lain.
Menurut pengacara yang mengajukan gugatan, Dario Richarte, keputusan ini diambil setelah muncul bukti nyata dugaan Ortega dan Murillo terlibat dalam pelanggaran HAM sistematis.
Pelanggaran tersebut diyakini terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini termasuk tindakan keras terhadap oposisi politik dan kebebasan berekspresi di Nikaragua.
“Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa kejahatan terhadap kemanusiaan tidak dibiarkan begitu saja,” kata Richard kepada AFP. Pada Senin (30/12)
Kasus ini diperkirakan akan memicu ketegangan diplomatik antara Argentina dan Nikaragua, yang memerintah sejak tahun 2007, sering dituduh menggunakan kekuatan represif untuk membungkam kritik dan membatasi hak-hak warga negaranya.
Sementara itu, pemerintah Nikaragua belum memberikan tanggapan resmi atas surat perintah penangkapan tersebut. Para analis memperkirakan bahwa keputusan ini dapat menjadi preseden penting dalam menjamin keadilan internasional terkait pelanggaran hak asasi manusia.
Kasus ini akan terus diselidiki oleh komunitas internasional. Hal ini terutama berlaku karena prinsip yurisdiksi universal jarang berlaku bagi kepala negara yang sedang menjabat.
Semoga penyelidikan lebih lanjut akan membantu memperjelas tuduhan terhadap Ortega dan Murillo.
(Tim/Ya)