Jakarta, CNN Indonesia —
Mantan striker Indonesia Sergio van Dijk, yang pernah bekerja dengan Patrick Kluivert di Brisbane Roar Australia, yakin pelatih asal Belanda itu memiliki sikap rendah hati meski berstatus bintang besar.
“Meski dia bintang besar, dia tetap tahu cara berbicara dengan orang lain atau pemain tanpa sombong, dan dia sangat sabar. Itu penting, apalagi dia terkadang berada di lingkungan yang blak-blakan dan agak kasar,” kata Sergio. Van Dijk dalam pernyataannya dikutip Antara.
Kluivert merupakan mantan pesepakbola yang memiliki karir bagus sebagai striker. Namanya mencuat saat masih menjadi pemain Ajax dan mengalahkan raksasa Belanda di kompetisi lokal Negeri Kincir Angin hingga menjadi juara Liga Champions.
Selama berada di klub berjuluk De Kodensonen, Kluivert berhasil meraih gelar Piala Super UEFA pada tahun 1995 dan piala untuk talenta individu terbaik sepak bola Belanda.
Kluivert yang bermain di Ajax pada 1994 hingga 1997 kemudian ditawari AC Milan. Namanya kian memudar di klub kota mode. Setelah satu musim bersama Rossoneri, Kluivert bergabung dengan Barcelona.
Kluivert kembali menemukan kesuksesan bersama Blaugrana. Gelar La Liga 1998-1999 menjadi prestasi terbaik pemain berdarah Suriname dan Curacao itu.
Kluivert dan Barcelona hidup bersama sejak 1998-2004. Setelah itu, Kluivert pindah ke klub-klub Eropa seperti Newcastle United, Valencia, PSV, dan Lille dalam satu musim.
Setelah kebersamaan mereka di Lille berakhir pada 2008, Kluivert gantung sepatu. Selama 14 tahun berkarier sebagai striker, Kluivert mencetak 206 gol dalam 479 pertandingan di berbagai kompetisi.
Di level tim nasional, Kluivert dipanggil bermain untuk Belanda pada tahun 1990 saat berusia 16 tahun. Pemain reguler di tim junior Belanda, Kluivert melakukan debut untuk Oranje pada tahun 1994. Kluivert bermain untuk timnas Belanda selama 10 tahun dengan 79 penampilan dan mencetak 40 gol.
Setelah pensiun, Kluwert langsung menjadi asisten pelatih AZ Alkmare. Setelah dua tahun menjadi striker di AZ, Kluivert menjadi asisten pelatih di klub Australia Brisbane Roar pada tahun 2010.
Pada tahun yang sama, Kluwert kembali ke Belanda dan menjadi asisten pelatih di NEC Nijmegen. Setahun kemudian, Kluivert menjadi pelatih tim yunior Twente, atau Zhang Twente.
Karir kepelatihan Kluivert dimulai saat Louis van Gaal menunjuknya sebagai asisten di timnas Belanda pada tahun 2012 hingga 2014. Setelah meninggalkan Belanda, Kluivert menjadi pelatih timnas Curacao pada 2015-2016.
Kluivert kembali ke Ajax pada tahun 2016 sebagai pelatih tim yunior. Dua tahun kemudian, Kluivert menjadi asisten pelatih Kamerun hingga 2019.
Setelah menangani Curacao sebagai pelatih sementara pada tahun 2021, Kluivert kembali melatih klub Turki Adana Demirspor pada tahun 2023.
Sebagai pelatih, Kluivert tak banyak meraih prestasi, namun ia membawa Jong Twente menjadi juara liga pemuda Belanda atau Beloften Eredivisie. Selain itu, Kluivert juga berada di belakang layar saat Belanda finis ketiga di Piala Dunia 2014.
Patrick Kluivert baru tiba di Jakarta pada Sabtu (11/1). Kluivert rencananya akan diperkenalkan sebagai pelatih timnas Indonesia pada Minggu (12/1).
(rhr/rhr)