Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengkritik Presiden Joe Biden setelah ia membenarkan bagian dari gencatan senjata Israel-Hamas.
Trump sesumbar bahwa dialah yang bertanggung jawab penuh atas perjanjian gencatan senjata tersebut.
“[Biden] memalukan. Dia tidak melakukan apa pun,” kata Trump saat tampil di televisi, seperti dikutip AFP, Jumat (7/1).
Bahkan seorang politisi Partai Republik mengatakan kesepakatan itu tercapai karena dia.
Jika kita tidak terlibat dalam kesepakatan ini, kesepakatan ini tidak akan terjadi, kata Trump.
Kemudian dia berkata, “Kami mengubah haluan dan berubah dengan cepat. Dan sejujurnya, saya seharusnya melakukan itu sebelum saya mengambil sumpah.”
Trump mengatakan jika dia tidak bertindak dan memutuskan tindakan yang diambil, Hamas tidak akan membebaskan para sandera.
Sejak Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata, Trump dan Biden telah berjuang untuk mendapatkan peran yang lebih besar dalam aliansi tersebut.
Biden mengatakan pemerintah AS melakukan segala daya yang dimilikinya untuk membuat kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata dan penghentian sebelum menarik diri.
Trump telah berulang kali mengatakan dia akan mengakhiri perang jika terpilih sebagai presiden.
Kesepakatan gencatan senjata yang dicapai terjadi pada saat pemerintah AS mengalami krisis. Biden tampaknya berusaha bernegosiasi meski punya banyak waktu ke depan.
Tidak ada jaminan bahwa gencatan senjata akan dipatuhi, mengingat sejarah Israel yang melanggar perjanjian di bawah pemerintahan Trump.
Gencatan senjata dicapai setelah Israel melancarkan serangan terhadap Palestina pada Oktober 2023. Akibat operasi tersebut, lebih dari 46 ribu orang tewas.
(lakukan/jangan)