Jakarta, CNN Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BNI telah memberikan pinjaman korporasi (KUR) senilai Rp 25 miliar kepada pekerja migran Indonesia (PMI) pada tahun 2024 dengan total peminjam lebih dari 900 orang.
Direktur Utama BNI Roik Tumilaar mengatakan, pihaknya berniat berkontribusi pada program pembiayaan PMI pemerintah yang salah satunya dilakukan melalui KUR.
Sejak tahun 2015, bank pelat merah ini aktif membantu pemerintah dalam menyalurkan KUR bagi PMI.
“Dukungan BNI kepada pekerja migran Indonesia akan terus sejalan dengan program pemerintah untuk memperluas akses pembiayaan bagi pekerja migran,” kata Roik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/9).
Sejak tahun 2015 hingga akhir tahun 2024, total jumlah KUR di PMI yang disalurkan BNI mencapai Rp 900 miliar dengan jumlah debitur lebih dari 48 ribu. PMI Taiwan merupakan penyumbang terbesar penyaluran PMI KUR. Disusul oleh PMI di Jepang, Hong Kong, dan Singapura.
Bunga KUR yang dibayarkan PMI, kata Roik, ditetapkan pemerintah sebesar 6 persen per tahun.
Penyaluran KUR PMI oleh GNI didasarkan pada peraturan pemerintah dan peraturan kementerian atau departemen terkait, serta analisa perbankan. Ke depan, Reuk berharap mendapat dukungan dari regulator, termasuk Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KPPMI), dalam optimalisasi penyaluran KUR PMI ke depan.
“Permasalahan yang memerlukan dukungan KPPMI antara lain pemilihan KUR sebagai sumber utama pendanaan pra-penerapan dan validasi ketentuan tanpa biaya di negara tuan rumah PMI,” kata Royck.
Reuk menambahkan, KUR ini merupakan indikasi nyata kehadiran BNI sebagai salah satu cabang pemerintah yang memberikan kemudahan akses layanan keuangan kepada PMI selama mereka bekerja di luar negeri hingga kembali pulang dan tinggal di Indonesia.
“Potensi penyimpangan PMI ke depan cukup tinggi, sehingga kami berharap ada sinergi antara kebijakan, sistem, dan implementasi terkait agar penyaluran dana PMI berjalan lancar,” ujarnya.
(fb/sfr)