Jakarta, CNN Indonesia —
Budiman Sudyatmiko, Kepala Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, akan segera memiliki bawahan untuk membantu para tuna wisma, pedagang kaki lima (PKL), dan korban pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Ngomong-ngomong, dalam rencana peraturan presiden (perpres), lembaga kita punya deputi untuk percepatan kewenangan dan memberikan akses. Ini deputi yang akan lebih terlibat dalam implementasi undang-undang tersebut,” kata Budiman kepada CNN Indonesia Newsroom di Selasa (10/10). 29).
“Korban PHK, buruh tani, petani miskin, nelayan, bahkan tunawisma (dan) Pedagang Kaki Lima (PKL) kita berikan akses pemulihan seperti pinjaman. Kita buka pasar untuk pemulihan,” jelasnya.
Ia mencontohkan pengentasan kemiskinan salah satunya melalui “jatah” berupa pemberian makanan bergizi gratis. Budiman menegaskan, masyarakat miskin juga harus mendapat andil dalam mengikuti program utama Presiden Prabowo Subianto.
Nantinya, Badan Pengentasan Kemiskinan menggandeng Badan Gizi Nasional sebagai pelaksana program makan gratis tersebut. Budiman pun mengaku sudah berkoordinasi langsung dengan Kepala Badan Pangan Dadan Hindayane.
“Contoh kerja sama tersebut adalah pemberian pangan bergizi gratis, yang membutuhkan banyak pangan untuk diubah menjadi pangan bergizi gratis. Tugas saya memberikan persentase tertentu dari pasokan ini kepada masyarakat miskin yang mempunyai kekuasaan,” ujarnya .
“Besok kita juga akan bertemu dengan Mensos, bagaimana kerjasamanya, misalnya Kemensos punya informasinya. Kami berencana untuk mengintegrasikan datanya nanti, serta menerapkan target untuk kelompok miskin yang terstratifikasi. antara Kementerian Sosial dan badan PPK,” lanjutnya.
Di satu sisi, Budiman menegaskan, Perpres tentang Badan Pangan yang sedang disusun sudah memuat tugas pokoknya. Menurut dia, tujuan awal lembaga tersebut adalah menyusun rencana induk pengentasan kemiskinan yang akan dilaksanakan di masing-masing kementerian/lembaga (M/A).
Kemudian sinkronisasi, koordinasi, K/L. Budiman juga menegaskan, ada peluang untuk bekerja sama dengan lembaga lain untuk mengentaskan kemiskinan di Tanah Air.
“Masalah di Indonesia adalah ego sektoral dan birokrasi yang juga dibawa oleh Pak Prabowo kepada kita,” ujarnya.
“Pada pembukaan rapat paripurna pertama Kabinet Menteri, Beliau (Prabovo) menyampaikan bahwa pembentukan badan percepatan pengentasan kemiskinan adalah dengan mengabaikan ketatnya dan rumitnya birokrasi agar dapat dilakukan lebih cepat dalam jangka waktu yang lama. praktek ini berhasil, khususnya program pengentasan kemiskinan, ”kata Budiman.
(skt/pta)