Jakarta, CNN Indonesia –
Pabrikan China, BYD, memasuki pasar Korea Selatan di saat penjualan mobil listrik sedang menurun di negara tersebut. BYD menantang produsen lokal dengan harga mobil listrik yang murah.
BYD mulai mendistribusikan minivan Atto 3 pada bulan Februari. Atto 3 akan menjadi mobil penumpang BYD pertama yang dijual di Korea Selatan.
BYD sebenarnya mendirikan anak perusahaan di Korea Selatan pada tahun 2026, namun bisnis utamanya adalah menjual dan melayani kendaraan komersial seperti bus listrik dan forklift.
Setelah Atto 3, BYD berencana meluncurkan dua model mobil listrik lagi tahun ini, sedan Seal dan sedan Sealion 7.
Atto 3 dijual seharga 31,5 juta won atau sekitar Rp 353,8 juta (nilai mata uang Rp 11,23). Nikkei Asia, dikutip media lokal, menjelaskan harga tersebut lebih murah 20 persen dibandingkan model setara merek Hyundai dan Kia.
BYD mengatakan pada konferensi pers di Incheon, Kamis (15/1) bahwa desain mobil dan aspek lainnya secara umum dinilai masuk akal.
Sudah ada enam dealer BYD di Korea Selatan, dengan rencana membuka 11 service center dan 15 outlet penjualan.
Penjualan mobil listrik di Korea Selatan sangat rendah. Penjualan tahun lalu turun 10 persen dari tahun 2023 menjadi 141.782 unit, menurut laporan Korea Motors and Automobile Association.
Selain inflasi yang menghambat pengeluaran, beberapa kebakaran kendaraan listrik di seluruh negeri pada musim panas lalu menimbulkan kekhawatiran bagi konsumen.
Para eksekutif BYD mengatakan pada konferensi pers bahwa perusahaan tidak memiliki target penjualan untuk negara tersebut, dan prioritasnya adalah meyakinkan masyarakat bahwa mereka membutuhkan mobil listrik dalam kehidupan mereka.
Ia juga menyatakan, karena perusahaan memproduksi baterai sendiri, maka dapat menjamin tingkat keamanan tertinggi.
(fea/fea)