Jakarta, CNN Indonesia —
Populasi Gaza Palestina telah berkurang enam persen sejak dimulainya agresi Israel pada Oktober 2023.
Demikian hasil pendataan Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) seperti dikutip Reuters Kamis dini hari (2/12) pagi WIB.
Jumlah penduduk Gaza yang dulunya 2,1 juta jiwa kini berkurang sekitar 160 ribu jiwa saat agresi Israel. PCBS mencatat sekitar 47 persen penduduk Gaza, atau lebih dari satu juta, adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun.
Selain itu, PCBS juga mencatat 100.000 warga Palestina terpaksa mengungsi dan lebih dari 55.000 orang dilaporkan tewas akibat agresi Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 45.500 orang tewas di Gaza, lebih dari separuhnya adalah anak-anak dan perempuan. Saat itu, 11.000 orang masih dilaporkan hilang.
Sementara itu, media pemerintah Palestina di Gaza melaporkan sebanyak 1.091 bayi Palestina meninggal akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Dari total jumlah anak yang terbunuh, 238 diantaranya adalah bayi baru lahir.
Meski mendapat tekanan dari resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk segera menerapkan gencatan senjata di Gaza, rezim Zionis Israel belum menghentikan agresinya.
Israel juga telah menerapkan blokade total terhadap Jalur Gaza, sehingga seluruh penduduk di wilayah tersebut berisiko mengalami kelaparan.
Otoritas setempat mengatakan pada Senin (30/12) bahwa setidaknya tujuh orang, termasuk enam bayi, tewas akibat paparan cuaca dingin di Gaza di tengah blokade Israel.
(Reuters/anak/bac)