Jakarta, CNN Indonesia –
Sedikitnya 76 orang tewas, memicu tanah longsor dan banjir di Filipina tengah dan utara setelah Badai Tropis Trami melanda negara Asia Tenggara tersebut.
Bencana tersebut menjebak penduduk setempat di atap rumah mereka dan menyebabkan sekitar 320.000 orang mengungsi, Al Jazeera melaporkan.
Ketika badai tersebut meninggalkan negara tersebut pada jalur kehancuran pada hari Jumat, para peramal cuaca negara bagian meningkatkan kemungkinan langka bahwa badai tersebut akan berbalik arah pada minggu depan karena badai tersebut terdorong oleh angin bertekanan tinggi di atas Laut Cina Selatan.
Sedikitnya 47 orang tewas dalam tanah longsor yang disebabkan oleh trem di provinsi Batangas, selatan ibu kota Manila, kata kepala polisi provinsi Filipina pada hari Jumat.
17 warga desa lainnya hilang di Batangas, Kolonel. Jacinto Malinao Jr. kepada ABS-CBN News dari kota danau Talisay, di mana beberapa korban tewas dikuburkan dalam lumpur, batu besar, dan pepohonan.
Meskipun Trami tidak bertambah kuat menjadi topan, badai tersebut mengakibatkan hujan lebat yang tidak biasa di beberapa wilayah, beberapa di antaranya berlangsung selama 1-2 bulan hanya dalam 24 jam, dan menggenangi masyarakat dengan banjir bandang.
Lebih dari 2,6 juta orang terkena dampak banjir, dan sekitar 320.000 orang mengungsi ke pusat evakuasi atau rumah kerabat. Hingga Jumat (25/10) masih ada 7.510 penumpang terdampar di pelabuhan dan 36 penerbangan dibatalkan.
Banjir dan tanah longsor telah menewaskan 29 orang di wilayah Bicol, Filipina tengah, kata Kepolisian Nasional Filipina. Sedikitnya 11 orang tenggelam.
Sembilan orang lainnya luka-luka dan empat orang dilaporkan hilang. Di kaki Gunung Mayon di provinsi Albay, badai tersebut menimbulkan lumpur dan puing-puing lainnya di kota-kota terdekat, menyebabkan rumah-rumah dan mobil terendam lumpur hitam.
Pada Jumat sore, badai berada 410 km (255 mil) barat laut Filipina dengan kecepatan angin berkelanjutan 95 km/jam (59 mph) dan hembusan angin hingga 115 km/jam (78 mph).
Topan tersebut bergerak ke barat laut menuju Vietnam. Setiap tahun, sekitar 20 badai dan topan melanda Filipina, negara kepulauan di Asia Tenggara yang terletak di antara Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan. Pada September 2024, setidaknya 11 orang tewas ketika Badai Tropis Yagi melanda negara tersebut. (sebagai / sebagai)