Jakarta, CNN Indonesia —
EG Maulana Vickery menjadi harapan baru Indonesia untuk memutus dominasi pemain asing di roster Liga 1 2024/2025.
Hingga pertengahan musim, Aggies sudah mencetak sembilan gol. Rombongan pemain Deva United hanya kalah dari Gustavo Almeida yang mencetak 11 gol.
Masuknya Igi ke daftar top skorer Liga 1 2024/2025 mengingatkan kita pada posisi Stefano Lillipaoli tahun lalu. Saat itu, Lilipali berkesempatan bertanding.
Sayangnya, peruntungan Lilipali meredup hingga David da Silva meraih Sepatu Emas dengan 30 gol. Pemain Indonesia yang paling banyak mencetak gol adalah Malik Risaldi (13 gol).
Kisah Aggie musim ini juga sejalan dengan perjalanan Ilija Spasojević di musim 2022/2023. Sayangnya, Spasojević mencetak gol lebih sedikit dari Matthias Pato (24 gol).
Musim lalu Spasojević menjadi pencetak gol terbanyak dengan 23 gol. Gelar tertinggi ini diraih Spasojević dengan status Warga Negara Indonesia (WNI).
Selain itu, perjuangan Igi melawan dominasi pemain asing seperti sang legenda Alberto Gonçalves pada tahun 2019, saat Beto menjadi pemain tersukses kedua dengan 18 gol.
Sejauh ini, pada tahun 2018 dan 2017, Samsul Arif menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang mampu melawan kekuatan kompetitor asing. Angka Samsul jauh dari kata bagus di akhir musim.
Saat ini, menjelang musim Ligue 1, satu-satunya pemain Indonesia yang mampu bersaing dalam perebutan Sepatu Emas atau top skorer adalah Boaz Solosa. Boaz menjadi top skorer terakhir Indonesia di liga.
Hal itu dilakukan Boaz pada tahun 2013, 2010/11 dan 2008/2009. Dengan kata lain, 11 tahun telah berlalu dan belum ada pemain Hawaii yang menjadi pencetak gol terbanyak liga.
(abs/sri)