Jakarta, CNN Indonesia —
Hashim Safeddine, seorang perwira milisi Hizbullah Lebanon yang dianggap sebagai calon penerus Hassan Nasrallah, dilaporkan tewas dalam serangan Israel.
Pekan ini, Hizbullah mengonfirmasi kematian Safaidin. Namun tentara tidak merinci kapan dan di mana serangan Israel itu terjadi.
“Kami berduka atas meninggalnya ketua komite eksekutif Hizbullah sekaligus ulama terhormat, Sayyid Hashim Safaidin,” kata Hizbullah dalam pernyataannya dilansir AFP, Rabu (23/10).
Jadi siapa Hasyim Safideen?
Profil Hasyim Safideen
Hashim Safieddin adalah sepupu dari pihak ibu Hassan Nasrallah. Ia dilahirkan pada tahun 1964 di desa Deir Khanoun di Lebanon selatan.
Seperti sepupunya, Safaidin adalah seorang Muslim yang mengecam keras pendudukan Israel di Palestina.
Pada tahun 2017, Departemen Luar Negeri AS menetapkan Safeddin sebagai teroris karena penentangannya terhadap dukungan AS terhadap pendudukan Israel.
“Pemerintahan AS yang gila dan gila yang dipimpin oleh Trump tidak dapat menghancurkan pemberontakan,” kata Safaidin, seraya menambahkan bahwa “hal ini hanya akan memperkuat tekad Hizbullah (untuk menghancurkan AS).”
Safieddin secara fisik dan lahiriah mirip dengan Nasrallah. Dia memakai sorban hitam seperti sepupunya.
Menurut Safieddin, sorban ini melambangkan dirinya menyandang gelar “Sayyid”, sebuah gelar kehormatan yang diberikan kepada keturunan Nabi Muhammad SAW.
Ia juga menjabat sebagai Ketua Komite Eksekutif Hizbullah
Semasa hidupnya, Safaidin menjabat sebagai Ketua Komite Eksekutif Hizbullah. Komite tersebut bertugas mengawasi urusan politik dan membuat keputusan strategis bagi milisi Lebanon.
Selain menjabat sebagai ketua Komite Eksekutif, ia juga merupakan anggota tetap Komite Jihad, salah satu sayap militer Hizbullah. Berbeda dengan Komite Eksekutif, komite ini berfungsi sebagai lengan militer Hizbullah.
Pada tahun 2021, Safaidin kembali bentrok dengan Amerika. Saat itu, pria berusia 60 tahun itu menuduh Paman Sam ikut campur dalam politik dalam negeri Lebanon.
Selain itu, ia menuduh Amerika Serikat menumbangkan beberapa negara di Timur Tengah, termasuk Irak dan Afghanistan, CNN melaporkan.
Selain Nasrallah, Safieddine juga memiliki hubungan dekat dengan Qassem Soleimani. Dia adalah keponakan seorang jenderal di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). Sebab, putra Safiuddin diketahui menikah dengan putri Sulaimani.
Hal inilah yang membuat hubungan Hizbullah dan IRGC menjadi sangat erat. Keduanya bekerja sama untuk membebaskan Palestina dari kekuasaan kolonial Israel dan sekutunya, Amerika Serikat.
Setelah terbunuhnya Hassan Nasrallah di tangan Israel pada September tahun lalu, Hashim Safeddine diperkirakan akan menjadi pemimpin tertinggi Hizbullah. Namun rencana tersebut tidak terwujud karena Hizbullah dipastikan telah dibunuh oleh pasukan Zionis.
(Gas/RDS/Bac)